Senin, 22 Desember 2025

Gaet Petani Lokal, CV Malika Khatulistiwa Raih Penghargaan UMKM dari LPPOM MUI

- Rabu, 22 Juli 2020 | 16:28 WIB

METROPOLITAN.id - Proses tak pernah mengkhianati hasil. Setelah jatuh bangun merintis bisnis di bidang makanan beku, siapa sangka CV Malika Khatulistiwa Dayana Abadi (MKDA) sukses menyabet penghargaan  dari LPPOM MUI sebagai UMKM yang menerapkan Sertifikasi Jaminan halal (SJH) dengan baik dalam proses bisnis di tahun 2020. Capaian ini merupakan satu prestasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara mudah, terlebih proses untuk mendapatkan penghargaan ini membutuhkan waktu dan eksistensi yang cukup panjang. Direktur Operasional CV Malika Khatulistiwa Dayana Abadi, Sushane Sarita mengatakan, pencapaian dari CV yang didirikan tahun 2016  ini tak lantas membuatnya puas. Sebaliknya, ia harus konsisten dalam menjalankan bidang usaha tersebut. "Senang pasti lah, tetapi kalau dikatakan puas nggak juga. Sebaliknya justru ini adalah tantangan bahwa kami harus lebih konsisten lagi, mulai dari penggunaan bahan baku, proses produksi sampai dengan pengantaran produk ke kostumer harus terjaminan kehalalannya,’’ ujar perempuan yang akrab disapa Susan. Baginya, penghargaan ini merupakan prestasi yang membanggakan. Ia berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk mengajukan sertifikasi halal serta bersama-sama memperkuat pasar halal di Indonesia. Saat ini, pengembangan usaha mereka terbagi menjadi dua, yakni catering dan pengolahan sayuran beku. Dari sini kemudian lahir brand 'Simpel' dan 'Aslina Fresh!'. Simpel berfokus pada konsep tempat makan dengan menu rumahan yang praktis serta catering dan aneka makanan ready to cook frozen. Sedangkan Aslina Fresh! berfokus pada produksi sayuran beku yang bekerjasama dengan petani lokal. ‘’Disatu sisi ada kebanggaan kami bisa berbuat sedikit yaitu meningkatkan taraf hidup petani lokal,’’ ujarnya. Bagi Susan, saat ini adalah solusi bagi petani, yakni  kesinambungan penyerapan hasil panen dengan harga beli yang baik. Petani dapat berfokus untuk menghasilkan kualitas hasil panen yang baik tanpa harus terbebani dengan panen yang tidak terserap di pasar maupun harga beli yang berfluktuasi dan cenderung tidak menguntungkan di sisi petani. Sedangkan solusi bagi masyarakat adalah produk sayuran beku memiliki shelf life (umur simpan) yang lebih lama dibandingkan sayuran fresh. Sehingga, memudahkan sistem stock, lebih praktis karena sayuran sudah melalui proses pencucian, dipotong sesuai standar dapur pada umumnya dan dibekukan, serta meminimalisasi kontaminasi karena sayuran yang masuk ke dapur dalam kondisi bersih. Gayung bersambut, usahanya ini justru meroket di masa pandemi covid-19. Permintaan dari retail dan konsumen naik pesat. Sampai sampai ia nyaris kewalahan menghadapi permintaan yang begitu tinggi. "Tentunya suatu hal yang sangat challenging bagi kami sebagai UMKM. Alhamdulillah karena kami konsisten dalam bidang usaha makanan, strategi kami dengan menghadirkan produk-produk ready to cook yang praktis dengan harga terjangkau," terang Susan. Semangat Kembali ke Lokal CV Malika terus melakukan inovasi, termasuk dalam pencapaian target. Pertama ingin masuk ke market retail domestik dengan skala yang lebih besar. Tentunya dengan varian produk  yang dikembangkan dari kekayaan alam asli Indonesia. Salahsatunya yaitu mengangkat value komoditas lokal asli Indonesia seperti sereh, kayu manis, lemon lokal, bunga telang dan vanila. Semangat 'Kembali ke Lokal' terus digaungkan, Mengapa? Karena di tengah kondisi pandemi covid-19 ini, salah satu hal yang dapat menyelamatkan ekonomi dan mendukung ketahanan pangan Indonesia adalah dengan mengonsumsi produk lokal. "Kami ingin semakin memperkenalkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya hasil alamnya. Yang perlu dilakukan oleh kita sebagai generasi muda adalah mempertahankan, berinovasi, berkreasi dan memperkenalkannya agar tetap lestari dapat tumbuh di negeri ini,’’ ungkap Susan. Kedua, melakukan ekspor, baik untuk produk sayuran beku ataupun rempah. Sudah ada beberapa calon pembeli yang tertarik dengan produk yang ditawarkan. "Namun saat ini kami masih dalam proses peningkatan kapasitas produksi," tandasnya. (*/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X