Senin, 22 Desember 2025

Cerita Korban Begal Bogor: Darah Ngalir Terus, Dikira Sudah Meninggal oleh Pelaku

- Kamis, 20 Agustus 2020 | 21:11 WIB

METROPOLITAN.id - Korban begal yang dibuang dipinggir jalan wilayah Cikeas, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Arista (25) menceritakan detik-detik saat disekap kawanan begal, Rabu (19/8). Korban mengaku sempat pasrah dan berpikir nyawanya tak akan selamat. "Saya sempat berpikir pas di sekap pelaku, nggak akan selamat ini mah. Darah keluar terus soalnya. Terus saya pingsan," katanya. "Sebelum pingsan juga saya denger pelaku saling berbincang kalau saya udah lewat (meninggal)," sambungnya. Menurutnya, kekerasan yang dialaminya menyebabkan bagian atas kuping sebelah kiri mengalami robek. Ditambah, darah terus keluar dari kedua hidungnya bekas pukulan yang diduga senjata api yang dibawa pelaku. "Dada saya sampe sesek. Dipukul sampe diinjek pake kaki pelaku. Pas kejadian muka saya bonyok, kalau sekarang alhamdulillah udah mendingan," ungkap Arista. Namun, ia mengaku tetap bersyukur Allah masih melindunginya. "Alhamdulillah masih bisa ketemu istri dan orang tua di rumah. Motor mah bisa dicari, yang penting saya masih bisa selamat," terangnya. Dirinya berharap, aparat kepolisian dapat mengungkap secepatnya tindak kriminalitas ini. Jangan sampai ada korban lagi yang berjatuhan. "Harapannya segera ditangkep pelakunya. Sama ga ada korban lagi. Memang lokasinya gelap kalau malem di situ (Jalan Taman Cimanggu Raya)," ujar Arista.
-
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor bernama Arista (25), warga Cimanggu Bharata Pura, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal menjadi korban pembegalan. Dia harus kehilangan sepeda motor bermerk Satria FU bernopol F2956DA saat pulang bekerja. Aksi pembegalan itu terjadi di Jalan Taman Cimanggu Raya, Kelurahan Kedungwaringin, Kecamatan Tanahsareal tepatnya di depan Bakso Pak Mien pada Rabu (19/8) sekitar 23:30 WIB. Saat itu, Arisa baru saja pulang bekerja di di sekitar wilayah Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat. Namun di tengah jalan, Arista tiba-tiba dipepet oleh mobil. “Baru pulang kerja dari Sindangbarang. Pas di deket Pak Mien dipalangin mobil. Mau kabur juga ga bisa. Soalnya kondisi motor ketutup mobil yang ada di sebelah kanan, kalau sebelah kirinya selokan,” ujar Arista, Kamis (20/8). Arista pun akhirnya menghentikan laju kendaraannya dan turun dari motornya. Kemudian, dua orang dari mobil tersebut turun langsung menodongkan pistol kepada dirinya. “Dua orang itu ngakunya dari polisi. Perawakannya tinggi besar, bicaranya logat timur,” ungkapnya. “Dia nuduh saya terlibat narkoba. Katanya dua temen saya sudah ditangkep. Tapi pas saya tanya siapa namanya, dia malah pukul saya,” sambung Arista. Arista kemudian dipaksa kedua orang tersebut masuk ke dalam mobil Avanza berwarna putih. Di dalam mobil tersebut ternyata sudah ada tiga orang lainnya. “Di dalem mobil ada tiga orang lagi. Saya didudukin di kursi tengah, diapit orang sebelah kanan kiri. Satunya yang nyetir,” tuturnya. Setelah di dalam mobil, kendaraan itu langsung tancap gas sambil dirinya diinterogasi kedua orang yang mengapitnya. Sementara motor miliknya dibawa salah satu pelaku. Di dalam mobil, ia kembali dipaksa mengakui keterlibatan narkoba yang disangkakan kepadanya. “Saya ga merasa terlibat narkoba dan saya juga tanya dua orang yang dimaksud itu siapa? Curiganya, para pelaku ini tidak tau nama saya, sementara mereka ngakunya sudah nangkep dua orang yang katanya temen saya,” akunya. “Disitu saya sadar kalau saya jadi korban begal. Apalagi, para pelaku mencoba memeras saya dengan dalih damai. Saya ngaku tidak punya uang dan terus mengelak keterlibatan narkoba, mereka malah mukulin saya terus,” tambahnya. Arista mengaku tak bisa melawan maupun berteriak karena tangan, kaki dan mukanya dilakban para pelaku. “Pakaian saya dipretelin. Disisain baju kerja sama boxer yang saya pake aja. Saya terus dipukulin sampe diinjek dan saya pingsan,” beber Arista. Usai pingsan, ia baru sadar ketika berada di pinggir jalan di wilayah Cikeas, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Disitu, ia masih dalam keadaan kaki, tangan dan seluruh muka terlakban. “Disitu saya diselamatin anggota Brimob yang lewat. Terus saya dibawa ke Polsek Tanahsareal untuk membuat laporan dan langsung dibawa pulang ke rumah,” ujarnya. (rez/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X