Senin, 22 Desember 2025

Tiang Penyangga Keropos, Jalan Jembatan MA Salmun Ditutup Sebagian

- Sabtu, 22 Agustus 2020 | 12:58 WIB

METROPOLITAN.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menutup sebagian ruas Jalan MA Salmun, Kecamatan Bogor Tengah, sejak Jumat (21/8) sore. Tepatnya di sepanjang jembatan MA Salmun lantaran kondisi tiang penyangga jembatan yang disebut sudah keropos dan mengkhawatirkan. Penutupan jalan dilakukan di sebelah kanan ruas jalan MA Salmun arah Pasar Anyar dengan deretan waterbarier disepanjang jembatan. Selain itu, petugas Dishub juga dikerahkan untuk manajemen lalu lintas disekitar lokasi. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bogor Dody Wahyudin mengatakan, manajemen lalu lintas dan penutupan sebagian ruas jalan di Jembatan MA Salmun akan dilakukan dalam beberapa waktu kedepan. Namun, ia belum bisa memastikan kapan rekayasa lalu lintas itu dilakukan. Sebab, menunggu kajian dan langkah-langkah teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk konstruksi. Penutupan sebagian ruas jalan ini juga sudah melalui pembahasan dengan berbagai pihak. "Sejauh ini kita tutup dulu setengah ruas jalan untuk antisipasi. Roda dua dan empat bisa melintas yang dari arah Merdeka. Tapi untuk lebih dari itu, atau dengan tonase lebih dari 8 ton, nggak boleh lewat," katanya kepada Metropolitan.id, Sabtu (22/8).
-
Kepala Bidang Lalin Dishub Kota Bogor Dody Wahyudin Selain itu, sambung dia, pihaknya juga sudah memasang beberapa rambu-rambu lalu lintas terkait penutupan sebagian ruas jalan itu di beberapa titik Jalan Mayor Oking dan Jalan MA Salmun-Merdeka. "Ada 12 rambu yang kita pasang. Fungsinya supaya pengendara tahu ada penutupan jalan sementara," papar Dody. Dinas PUPR Kota Bogor diketahui sudah melakukan pengecekan Jembatan MA Salmun, serta membenarkan adanya keretakan pada salah satu tiang penyangga. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengaku telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan. Ia menyebut keretakan pada kontruksi tambahan karena struktur berbeda dengan struktur lama, yang dibuat zaman Belanda. Hasil pengecekan itu, kata dia, akan ditindak lanjuti dengan konsultasi kepada tenaga ahli. Chusnul juga belum tahu perbaikan seperti apa yang diperlukan. Pihaknya juga belum bisa memastikan tingkat bahaya jembatan bila dilintasi kendataan dan pejalan kaki. “Harus tenaga ahli atau konsultan yang studi, sehingga ada rekomendasi,” tuntas Chusnul. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X