Senin, 22 Desember 2025

120 Nakes RSUD Kota Bogor Belum Kebagian Insentif Kemenkes

- Minggu, 23 Agustus 2020 | 15:20 WIB

METROPOLITAN.id - Dana insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) yang dijanjikan Menteri Kesehatan (Menkes) hingga saat ini belum turun ke Kota Bogor. Berdasarkan laporan dari Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir, pihaknya masih menunggu pencairan yang sudah dijanjikan sejak Maret, namun belum juga turun. "Saat ini baru memasuki tahap akhir ya, kemarin hasil rapat bagian keuangan bersama Dinkes masih ada beberapa yang harus dilengkapi," kata Ilham, Minggu (23/8). Nakes yang berjibaku dengan Covid-19 di RSUD Kota Bogor sendiri terbilang cukup banyak, kurang lebih 120 orang. Jika ditambah dengan tenaga penunjang seperti OB, supir ambulance dan lainnya, bisa mencapai 300 orang. Semuanya diklaim sudah terlatih dalam menangani Covid-19. Saat ditanya jumlah dana insentif yang akan diterima oleh RSUD Kota Bogor selama enam bulan menangani Covid-19, ia mengaku belum bisa membeberkan karena masih dalam perhitungan. "Belum tahu kita dapetnya berapa, yang pasti dihitung sejak Maret saja," kata Ilham. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020. Pembagian insentif dibagi menjadi empat kategori. Diantaranya adalah Dokter Spesialis Rp15 juta, Dokter Umum dan Gigi Rp10 juta, Bidan dan Perawat Rp7,5 juta dan Tenaga Medis Lainnya Rp5 juta. Untuk nakes yang tidak tercover dalam peraturan diatas, Ilham mengaku akan tetap memberikan insentif dengan mencari alternatif lain. Salah satunya adalah dengan menggunakan anggaran klaim Covid-19. Namun, klaim Covid-19 yang diajukan sebesar Rp15 miliar, baru Rp9 miliar yang dicairkan. "Sudah dua tahap yang dibayarkan. Tahap pertama Rp4,1 miliar, tahap kedua Rp4,9 miliar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat tahap ketiga bisa dicairkan lagi, kita tunggu kabar baiknya," jelas Ilham. Klaim anggaran Covid-19 ini merupakan uang yang diberikan kepada rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Di RSUD Kota Bogor sendiri, sudah ada 350 pasien yang dirawat sejak awal pandemi menerpa Kota Bogor. Untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) untuk para nakes sendiri, pihaknya mendapatkan anggaran dari pemkot sebesar Rp6,2 miliar yang ditempatkan di pos Biaya Tak Terduga (BTT) penanganan Covid-19. "Namun karena kami mendapatkan banyak bantuan, kami hanya menggunakan Rp2,3 miliar saja dan sisanya kami kembalikan," pungkasnya. (dil/a/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X