METROPOLITAN.id - Kota Bogor memasuki akhir tahun bertepatan dengan masa panen beras yang diprediksi hingga Desember nanti. Namun berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, panen padi tahun ini diprediksi akan menurun dibanding tahun lalu. Penyebabnya lahan persawahan produktif di Kota Bogor yang digunakan terus berkurang. Pada 2020, diprediksi Kota Bogor bakal memproduksi 2.007 ton beras. Sedangkan pada 2019 lalu, mampu memproduksi padi sebanyak 2.378 ton beras. Artinya, Kota Bogor kehilangan 371 ton beras dalam waktu setahun. Tak aneh, sebab lahan persawahan produktif yang digunakan pun makin berkurang. Dimana tahun lalu ada 531 hektar sawah di Kota Bogor yang berhasil panen, sedangkan tahun ini hanya 448 hektare sawah yang digunakan. "Tahun lalu, kita ada 531 hektare sawah yang panen, sedangkan tahun ini hanya 448 hektare saja," ujar Kasi Produksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perlindungan tanaman pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Uri Oktaria Utari, kepada Metropolitan.id, Kamis (10/9). Uri menjelaskan, hilangnya lahan produktif ini disebabkan banyaknya alih fungsi lahan. Sebagai langkah untuk menyelamatkan lahan pesawahan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 16 tahun 2019 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Namun dalam Perda yang belum memiliki Perwali sebagai turunannya ini, hanya ada 58,63 hektare lahan pertanian saja yang dilindungi agar tidak dialih fungsi. Sedangkan didalam rancangan revisi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW), luas lahan pertanian di Kota Bogor hanya ada 132 hektare. "Kawasan pertanian dalam rancangan RTRW yang terbaru seluas 132 hektare, dimana 58,63 hektare adalah LP2B. Sisanya masih bisa dialihfungsikan dengan syarat dan ketentuan khusus," papar Uri. Untuk menjaga agar tetap ada produksi pangan dari Kota Bogor, DKPP Kota Bogor sendiri saat ini tengah menjalankan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan melalui Kegiatan Aspirasi Anggota DPR RI Komisi 4 Dapil 3 Jabar (Kota Bogor-Kabupaten Cianjur). Kepala DKPP Kota Bogor Anas Rasmana, mengungkapkan kalau program yang melibatkan 17 kelompok tani ini sudah dimulai sejak awal Agustus dan diperkirakan akan mulai panen pada Oktober mendatang. 17 Kelompok Tani yang mendapatkan alokasi program itu sudah membangun Rumah Bibit dan sekarang mulai menanam di demplot kebun kelompok dan demplot kebun anggota. "Sehingga diperkirakan akan mulai panen pada awal blan Oktober. Untuk jenis tanaman yang akan dipanen pada Oktober mendatang diantaranya adalah bayam, kangkung, caisim, pakcoy, cabe, terong, dan sayuran lainnya," tuntas Anas. (dil/b/ryn)