Senin, 22 Desember 2025

Jumlah Penduduk Miskin Kota Bogor Diprediksi Melonjak

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 13:42 WIB

METROPOLITAN.id - Adanya pandemi Covid-19, diperkirakan akan berdampak meningkatnya angka kemiskinan di Kota Bogor. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor Bambang Cahyono mengatakan,  angka kemiskinan di Kota Bogor diprediksi naik salah satunya karena angka kemiskinan tingkat nasional sudah meningkat. "Selain adanya PHK yang cukup besar karena pandemi, mandeknya roda ekonomi diawal tahun ini diprediksi jadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Kota Bogor nanti. Saat ini kita masih merekap," kata Bambang. Bambang menerangkan, berdasarkan data di BPS pusat, angka kemiskinan pada Maret 2020 melonjak ke level 9,78 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,37 persen dari kondisi Maret 2019. Jika dikalkulasikan, maka jumlah penduduk miskin berdasarkan data BPS pusat pada Maret 2020 meningkat sebanyak 1,63 juta orang ,menjadi 26,42 juta orang dari sebelumnya 24,79 juta orang pada September 2019. Memang, kata Bambang, angka kemiskinan di Kota Bogor sebelum terjadi pandemi, sudah mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2015 jumlah warga miskin di Kota bogor sebanyak 79 ribu orang, lalu pada tahun 2016 jumlah warga miskin menjadi 77 ribu orang, dan pada tahun 2017 angka kemiskinan kembali menurun di posisi 76 ribu orang. “Pada tahun 2018 menjadi 64 ribu orang dan warga miskin pada tahun 2019 turun lagu menjadi 63 ribu orang, atau 5,77 persen warga Kota Bogor berada di bawah garis kemiskinan,” ujar Bambang. Sedangkan, untuk angka garis kemiskinan di Kota Bogor setiap tahunnya ikut mengalami kenaikan, seiring berkurangnya jumlah masyarakat miskin di Kota Bogor. Bambang memaparkan bahwa menurut BPS Kota Bogor, angka garis kemiskinan pada Maret 2020 sebesar Rp 454.652 per kapita per bulan. Angka ini naik 3,2 persen dari bulan September 2019 yang tercatat Rp 440.538 per kapita per bulan. Namun, lagi-lagi Bambang mengatakan kalau adanya pandemi Covid-19 ini bisa menyebabkan, data yang sudah membaik di Kota Bogor ini bisa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Prediksi dari BPS ini pun diamini oleh pemerintah pusat. Sebab, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulangan Kemiskinan di era Pandemi Covid-19 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual, Pemerintah Kota Bogor diminta untuk menekan angka kemiskinan. "Jadi daerah diminta untuk melakukan inovasi - inovasi, dalam rangka menurunkan tingkat kemiskinan. Tetapi, kondisinya memang sulit," ungkap Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim. Untuk saat ini, sambung Dedie, tentu paling tidak ada upaya utama untuk tidak menambah jumlah kemiskinan di Kota Bogor. Terutama untuk jumlah angka kemiskinan absolut yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Sisanya, Kemendagri juga memberikan paparan - paparan terkait pengentasan kemiskinan. "Arahannya itu yang utama, sedapat mungkin kita berupaya untuk tidak menambah jumlah angka kemiskinan absolut. Itu dulu yang paling prioritas," bebernya. (dil/b/ryn) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X