METROPOLITAN.id - Sejak diresmikan pada Agustus silam, Kondisi pusat kuliner Teras Surken justru mulai sepi. Tak hanya sepi pengunjung, tapi juga lapak pedagang mulai ditinggalkan penghuninya. Berdasarkan pantauan Metropolitan.id, pada Kamis (15/10), tak kurang lebih 10 lapak dari 38 lapak yang ada, kondisinya sudah kosong. Menanggapi hal itu, Direktur Operasional (Dirops) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Denny Ari Wibowo, membenarkan bahwa ada beberapa tenant yang ditinggalkan oleh para pedagang. Perginya para pedagang ini disebut lantaran kondisi teras surken yang sepi, salah satunya terdampak pandemi Covid-19. "Ada beberapa pedagang yang tidak jualan. Memang kondisinya sepi banget ya karena Covid-19," kata Denny, Kamis (15/10). Meski saat ini kondisinya kosong, Denny mengaku bahwa sudah ada beberapa pedagang yang mendaftar untuk mengisi tenan yang kosong. Pedagang yang akan mengisi tenant teras surken ini, sambung Denny, merupakan pedagang kuliner yang ada di sepanjang jalan Surya Kencana juga. "Sudah ada beberapa lagi yang mendaftar dan saat ini tim teras surken sedang evaluasi. Kalau memang PKL yang awal sudah tidak mau menempati lagi, ya kita tawarkan ke yang baru," jelasnya. Ia pun menegaskan bahwa para pedagang yang mengisi tenan di teras surken, sampai saat ini belum dikenakan biaya sewa. "Nggak ada kok, nggak ada biaya sewa," tutupnya. Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Rizal Utami menyayangkan kekosongan pada beberapa tenan yang ada di Teras Surken. Menurut Rizal, adanya tenan yang kosong yang diikuti sepinya para pembeli ini, salah satunya karena banyak orang merasa kesulitan menggunakan sistem cashless. Diketahui, untuk membeli makanan yang dijual di teras surken, menggunakan metode cashless. "Ya kan ini ada di area pasar tradisional juga. Otomatis pembeli mayoritas orang-orang yang belanja ke pasar. Jadi banyak pembeli yang ngeluh kesulitan untuk membayar karena belum paham," jelas Rizal. Politisi PPP ini menerangkan bahwa pihak DPRD sudah beberapa kali memberikan masukan kepada pihak Perumda PPJ agar memberikan alternatif pembayaran kepada pembeli. Rizal pun berharap, pihak Perumda PPJ bisa memperbaiki kondisi yang saat ini tengah menimpa teras surken. "Ini kan potensi baru bagi Perumda PPJ untuk mendapatkan pemasukan baru. Jadi sebaiknya ini dimaksimalkan dulu sebelum membentuk sentra kuliner yang lain," pungkasnya. (dil/c/ryn)