Dinas Peternakan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Bogor memiliki 15 tenaga penyuluh. Salah satunya Nia Kurniawati yang saat ini bertugas di wilayah Kecamatan Rancabungur. Sebagai tenaga penyuluh, ia pun harus rajin turun ke lapangan untuk mengedukasi para petani. SEDIKITNYA ada 12 kelompok tani ikan hias dan ikan konsumsi yang masuk pembinaannya. Kelompok tani (poktan) ini berada di Kecamatan Rancabungur. Biasanya, para petani lebih berfokus pada ikan konsumsi seperti ikan lele dan ikan gurame. “Kendati demikian, mulai juga bermunculan pembudi daya ikan hias cupang yang saat ini tengah ngehits di lingkungan masyarakat. Seperti yang akan dibentuk di Desa Cimulang dan di Desa Bantarsari,” jelasnya kepada Metropolitan, kemarin. Adapun, sambung Nia, terkait kinerja penyuluh bukan hanya membuat kelompok petani saja. Melainkan mengedukasi tata cara budi daya peternakan perikanan yang berkembang hingga maju. Bahkan bisa terjual di pangsa pasar luar wilayah Kabupaten Bogor. “Khusus untuk pembuatan kelompok perikanan ini sendiri dimulai dari sepuluh orang hingga maksimal 25 orang. Tujuannya agar budi daya ikan bisa terkontrol dengan baik. Dari tata cara pengelolaan pembibitan, pemberian pakan hingga proses penjualannya. Untuk itu, pembuatan kelompok sangat penting,” terangnya. Khusus di Kecamatan Rancabungur yang terdiri dari tujuh desa, Nia berharap agar pemerintah setempat bisa mendukung penuh kepada warganya yang betul-betul membudidayakan peternakan ikan. Terlebih saat ini kondisi di tengah pandemi Covid-19. Bukan hal mustahil jika penjualan ikan bisa tembus hingga go international. “Untuk itu saya sangat berharap pemerintah desa bisa memberikan dukungan penuh. Baik secara imateriel hingga materiel yang bisa dibiayai program Dana Desa (DD). Tujuannya pun nanti akan kembali untuk peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD). Kalau warga sejahtera, saya yakin desa pun akan maju dan sejahtera juga,” pungkasnya. (yos/c/feb/run)