METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan tes rapid kepada para penumpang Commuterline di Stasiun Bogor, Jumat (30/10). Demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 dari wisatawan pada masa libur panjang cuti bersama akhir pekan ini. Benar saja, dari 61 orang yang dites swab, terdapat lima orang yang dinyatakan reaktif. Dari jumlah itu, satu orang merupakan warga Kota Bogor dan empat orang lainnya berasal dari luar Kota Bogor. "Betul, hasil tes rapid di Stasiun Bogor tadi pagi (30/10) yang dites ada 61 orang, ada lima orang reaktif, yakni satu warga Kota Bogor dan 4 warga luar Kota Bogor," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilans Dinas Kesehatan Kota Bogor Djohan Masuli, Jumat (30/10). Orang-orang yang dinyatakan reaktif, sambung dia, harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama lima hari. Untuk selanjutnya melakukan tes swab Covid-19, memastikan positif tidak-nya. "Diisolasi, kemudian kita akan tes swab. Kalau sekarang belum, masih kita isolasi dulu lima hari baru diswab. Kan belum tentu kalau cepat-cepat di-swab, hasilnya belum tentu meyakinkan," ungkapnya. Ia menuturkan, screening terhadap wisatawan di masa libur panjang sesuai dengan arahan pimpinan dan koordinasi dengan Dinkes Jawa Barat. Setelah Terminal Baranangsiang dan Stasiun Bogor, pihaknya akan menyasar lokasu wisata seperti The Jungle dan KRB. "Besok (31/10) dan Minggu (1/11)-nya itu. Sejauh ini memang dari tes masal selama liburan ini belum ada yang positif, tapi ada yang reaktif satu orang. Kita arahkan untuk swab test dan isolasi. Kan harus diswab untuk menentukan positif atau tidak-nya," paparnya. Sebelumnya, setelah Terminal Baranangsiang, kali ini giliran 100 penumpang di Stasiun Bogor dites rapid masal, Jumat (30/10) pagi. Kepala Bidang Pengendalian Operasional (Dalops) Satpol PP Kota Bogor Theofillio Francino Freitas mengatakan, upaya ini sesuai arahan dari pimpinan untuk mengantisipasi kasus Covid-19 pada libur panjang pekan ini. Dari upaya ini, diharapkan pengunjung dan wisatawan yang datang ke Kota Bogor, bisa dilakukan screening agar tidak menambah jumlah kasus atau membawa virus. Tes ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dibantu TNI dan Polri. "Targetnya per hari 100 orang, kita lakukan selama kurang lebih satu jam. Agar petugas juga tidak kewalahan. Harapannya semua yang masuk (Bogor) nggak menambah jumlah suspek. Juga agar mereka nggak bawa kasus baru ke kita," katanya. Kota Bogor memang diprediksi akan diserbu wisatawan lantaran jadi salah satu destinasi wisata, terlebih warga Jadetabek, yang juga wilayah dengan kasus Covid-19 tinggi. Meskipun tidak ada larangan wisatawan masuk Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku sudah mempersiapkan berbagai antisipasi. Salah satunya dengan menyediakan sampel rapid tes sebanyak 3.000 buah, untuk digunakan sejak Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), atau selama cuti bersama. "Bogor akan terbuka (untuk wisatawan), yang penting protokol kesehatan. Kita juga siapkan 3.000 sampel rapid test, dilaksanakan Rabu sampai Minggu nanti," kata Bima Arya. (ryn)