Senin, 22 Desember 2025

Tantangan Wartawan Masa Kini, Menjaga Nurani Plus Mesti Pandai Berinovasi

- Minggu, 1 November 2020 | 10:27 WIB

METROPOLITAN.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Hotel Bogor Valley, Kota Bogor, Sabtu (31/10). Puluhan wartawan dari kota dan Kabupaten Bogor mengikuti kegiatan bertema 'Memahami Produk Jurnalistik, Menjalankan Kode Etik Ditengah Kemerdekaan Pers' itu. Setelah beberapa periode, OKK pun kembali bisa digelar tahun ini. Meskipun, jadwal yang sempat mundur karena terbentur situasi pandemi Covid-19. Namun Ketua PWI Kota Bogor Arihta Surbakti mengaku bangga OKK tahun ini bisa terselenggara dengan baik. Sebab, PWI beberapa waktu lalu disebutnya sempat berada pada masa suram. "Sebagai organisasi itu ibarat kopi, tinggal ampas saja. Tapi kita berprinsip bagaimana terisi kembali. Kita upayakan banyak hal. Salah satunya, ini harus diisi 'air bersih'. Nah para peserta ini lah akan jadi 'air bersih' yang akan membersihkan PWI kedepan," katanya.
-
SIMBOLIS : Wali Kota Bogor Bima Arya saat membuka OKK 2020 PWI Kota Bogor. (Foto:Dokumentasi PWI Kota Bogor) Maka meskipun digelar saat situasi pandemi, ia berharap tidak mengurangi kualitas materi dan kegiatan, serta output yang dihasilkan. Materi yang meliputi kode etik jurnalistik hingga wawasan tentang PWI. Ari, sapaan karibnya menambahkan, peserta yang ikut serta merupakan jurnalis media mainstream yang setiap hari berkutat dengan berita dan tulisan. Sehingga, OKK pun dirasa tidak akan sulit karena sama seperti menjalankan keseharian. "Ada ujian yang harus dijalani dan syarat mutlak.nggak kesulitan lah dalam menulis berita, jadi nggak kesulitan juga ikut OKK. Kamj juga mengapresiasi dukungan dari Pemkot Bogo sehingga bisa terlaksana," tukas Ari.
-
Sementara itu, Wali Kota Bima Arya menaruh perhatian terhadap kesamaan antara politisi dan wartawan, yang punya dua orientasi yakni mata pencaharian dan pengabdian. Namun pada kenyataannya, irisannya seringkali tidak 'hitam putih'. Ada beberapa tantangan dan godaan yang kerap menghampiri politisi dan wartawan. Diantaranya tantangan menjaga nurani. "Politisi senior, founding father kita dan wartawan senior, semuanya orang-orang yang berhasil istikamah menjaga nurani. Mulai kiprah awal sampai menutup mata, nuraninya betul-betul terjaga.
-
Jadi wartawan dan politisi sama, godaannya terjebak pada kepentingan owner. Kalau politisi, ownernya ya ketum partai. Kalau ketum partai bilang A ya harus A, padahal nurani kita B. maka kemudian nurani kita tergadaikan. Baik kepentingan politik atau bisnis," ujarnya Begitupun dengan wartawan. Disaat wartawannya idealis, namun ownernya pragmatis, maka disitulah pertarungannya. Kalau membangkang, tentu sama-sama keluar. Atau tetap disitu tapi tergadaikan idealias dan nuraninya. Selain itu, dulu tidak mudah jadi politisi atau wartawan karena ada proses. Namun belakangan, banyak politisi yang tidak pernah ikut pelatihan atau pendidikan politik bisa muncul dengan modal. "Seumur-umur nggak sentuh politik tapi tiba-tiba masuk saat pilkada. Punya modal, proses singkat, ya jadi. Wartawan dulu juga proses pelatihan sampai sertifikasi, nggak mudah. Sekarang kan gampang orang ngaku pers. Gampangnya, kalau abal-abal pasti bilang dari pers, kalau wartawan pasti langsung sebut medianya. Ada kebanggaan korps. Jadi kedua-duanya sama-sama banyak yang instan sekarang ini," jelasnya. Tak cuma itu, wartawan dan politisi juga sama-sama bertarung soal presisi dan akurasi. Jika akhirnya memunculkan hoaks atau asal ngomong, tentu akan berdampak di masyarakat. Wartawan dan politisi kini juga harus pandai berinovasi. Jika wartawan tidak mampu berkreasi dan berinovasi maka akan dimakan arus mainstream hari ini. "Politisi juga sama. Kalau pakem, model, komunikasi dan gaya lama, copy paste APBD, business as usual, ya tidak bisa. Jadi tantangan kita sama. Menjaga nurani, membangun akurasi dan melakukan inovasi. Insya Allah Pemkot Bogor siap bersinergi selama berlandaskan nurani,” tuntasnya. (ryn)   Foto-Foto : Dokumentasi PWI Kota Bogor

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X