METROPOLITAN.id - Wakil Ketua MPR RI Syariefuddin Hasan mengajak kalangan muda dan pengusaha meningkatkan geliat perekonomian Indonesa di masa pandemi Covid-19, sekaligus mengamalkan empat pilar MPR. Hal itu diungkapkan saat melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor kepada generasi muda dan kalangan pengusaha di salah satu rumah kaman di Kota Bogor, Rabu (18/11) siang. "Pertama saya mendorong kepada anggota HIPMI Kota Bogor untuk betul-betul menjalankan visi meningkatkan ekonomi, sambil mengamalkan empat pilar MPR. Dengan kombinasi itu Insya Allah ekonomi bisa maju, kemudian kepentingan bangsa dan negaranya bisa terwujud serta rakyat bisa semakin sejahtera," katanya. Dirinya mengaku banyak mendapatkan masukan dari HIPMI Kota Bogor tentang pembinaan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sebagai langkah yang paling tepat. "Jadi bukan hanya memberikan bantuan tetapi mereka juga melakukan pembinaan," tambahnya. Syarief juga menyinggung bantuan untuk sektor pariwisata dan hotel di Kota Bogor sebesar Rp73 miliar, agar bisa terserap maksimal sebagai komitmen mengatasi dampak Covid-19. "Ini kan banyak program pemerintah, program bantuan UMKM sudah ada, BLT sudah ada, mudah mudahan kalau sinergi bisa tercapai," terangnya. Sementara itu Ketua HIPMI Kota Bogor, Zulfikar Priyatna menuturkan, untuk pemulihan ekonomi saat ini sudah ada stimulus dari pemerintah, untuk mempercepat pergerakan dari ekonomi masyarakat. Ia berharap stimulusnya tepat sasaran dan efektif. Semakin cepat stimulus diberikan, semakin cepat juga masyarakat menggerakan ekonomi. "HIPMI Kota Bogor baru saja melaunching kerjasama denga Pemkot Bogor sebagai bagian upaya dari pemulihan ekonomi, program ini kami bidik dan kami jalankan di 15 kelurahan. Kami berharap begitu hasilnya semakin baik akan kami percepat untuk masuk kesemua kelurahan dengan total 68 kelurahan," ungkap Zulfikar. Program ini, kata dia, memang untuk masyarakat yang terkena PHK, keluarga yang terdampak PHK dan masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan berupa peralatan, bahan baku dan ada jaminan pembelian dari HIPMI sehingga proses dari hulu ke hilirnya jelas. "Kami berharap timbul sumber-sumber penciptaan lapangan kerja dan ekonomi baru melibatkan masyarakat terdampak. Saya optimis kalau itu bergerak, ekonomi dibawah mulai hidup. Kalau di makro kan saya optimis melihatnya karena sekarang itu kan berbeda dengan apa yang terjadi tahun 1998 dan 2008," tandasnya. "Dimana saat itu ekonomi terganggu karen fudamnetalnya terganggu, sekarang kan fundamental juga finansialnya bagus, dasar ekonomi tetap oke hanya saja ada pandemi Covid-19 yang mengubah kebiasaan masyarakat jadi tidak bisa belanja dan semua jadi terganggu," tuntasnya. (ryn)