METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah mengajukan pinjaman daerah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke pemerintah pusat, yang diketahui berjumlah Rp500 miliar. Awalnya, pinjaman tersebut bakal digunakan untuk revitalisasi kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran, namun ditolak oleh DPRD. Pemkot pun mengalihkan pinjaman Rp500 miliar itu untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, revitalisasi Jembatan Otista dan Jembatan Sempur, hingga lanjutan pembangunan kawasan Suryakencana. “Ada untuk rumah sakit, (Jembatan) Otista, (pengembangan kawasan) Suryakencana dan jembatan Sempur. Total sekitar Rp500 miliar, jauh berkurang dibanding anggaran yang (diajukan) sebelumnya,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya. Ia menambahkan, secara substansi, ajuan pinjaman tersebut sudah disepakati dengan DPRD Kota Bogor. Sehingga Bima pun berharap keempat kegiatan yang diajukan Pemkot Bogor bisa berjalan. “Kita berharap itu bisa berjalan semua. Tapi ini masih proses dengan (pemerintah) pusat. Pusat akan mempelajari satu-satu,” jelas Bima. Hal itu pun mendapat reaksi Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Ia mengakui Pemkot Bogor baru menyerahkan surat pemberitahuan pengajuan PEN kepada DPRD untuk pembangunan dua blok RSUD Kota Bogor, dengan anggaran Rp255 miliar. Surat yang diterimanya yakni Surat Walikota No.900/4514-RSUD tertanggal 26 November 2020, dengan rincian anggaran yang diajukan dengan proses pengembalian selama delapan tahun dengan masa tenggang 24 bulan. "Kalau kemudian yang sampai pada kami surat pemberitahuan tentang PEN untuk membangun RSUD sebanyak dua blok bangunan, untuk menambah kamar perawatan, ruang ICU dan ruang IGD, saya kira dengan angka Rp255 miliar, kami secara umum setuju," ujarnya. Namun terkait wacana penambahan pembangunan untuk Jembatan Otista, Jembatan Sempur dan kawasan Suryakencana, ia menemukan beberapa kejanggalan. Salah satunya untuk revitalisasi Jembatan Otista, dimana pada 2020 ini, sejatinya Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan bantuan sebesar Rp40 miliar, namun batal terlaksana karena kena refocusing dampak Covid-19. Tapi dari informasi yang ia dapat, pengajuan pemkot untuk pelebaran Jembatan Otista pada PEN disebut mencapai Rp120 miliar, atau setidaknya naik tiga kali lipat dibanding penganggaran sebelumnya. "Di awal 2020 lalu kan sudah ada bantuan provinsi untuk jembatan otista yang hanya Rp40 miliar. Kenapa untuk pengajuan di PEN menjadi Rp120 miliar? Artinya ada kenaikan tiga kali lipat dan ini untuk apa," ketusnya. Sebelumnya, diketahui dana yang diajukan Pemkot Bogor untuk PEN awalmua sebesar Rp 768 miliar yang ditujukan untuk revitalisasi kawasan GOR Pajajaran. Namun, saat ini jumlahnya berubah menjadi Rp 500 miliar dan batal untuk GOR Pajajaran serta dialihkan untuk pembangunan infrastruktur lain. (dil/b/ryn)