METROPOLITAN.id - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau langsung pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Bogor di wilayah Kecamatan Megamendung Minggu (20/12).
Politisi Gerindra ini memilih menggunakan sepeda motor untuk menjangkau tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di wilayah perbukitan. Namun di tengah jalan, motor yang dikendarainya sempat mogok sehingga ia harus berganti kendaraan.
Iwan memulai perjalanan dari kediamannya di Cisarua sekitar pukul 08.30. Sejak pagi, ia sudah memanaskan Royal Enfield-nya. Berharap jangkauannya akan lebih jauh karena ada beberapa TPS yang memang lebih mudah diakses menggunakan sepeda motor.
-
Rute yang dilalui memang terbilang tak mudah. Iwan keluar masuk kampung melewati jalur setapak. Perjalanannya juga melewati kawasan hutan yang licin dan terjal.
Bahkan, sepeda motor yang dikendarainya dipaksa menerabas sungai dari aliran sejumlah objek wisata curug.
"Jalannya ada yang kebelah sungai aliran dari curug, memang daerah wisata. Dari Paseban juga nyeberang sungai. Motor sempat mogok di Curug Panjang pas lewat kali. Mungkin kena air. Beberapa kali juga mau jatuh. Wilayah Megamendung TPS-nya di bukit-bukit. Ada yang nggak bisa dijangkau mobil," ujar Iwan.
-
Selain lebih fleksibel, Iwan memilih menggunakan sepeda motor agar bisa leluasa menyapa warga di sepanjang perjalanan. Ada 13 TPS yang dikunjungi bersama Muspika Megamendung dan elemen terkait lainnya.
Selama peninjauan, Iwan melihat kerumunan jauh berkurang dibanding pilkades sebelumnya. Hal ini juga berkat ketegasan TNI-Polri yang selalu mengingatkan warga agar mematuhi protokol kesehatan.
Warga juga diminta tak berkerumun dan langsung pulang seusai mencoblos.
"Sengaja saya beserta jajaran mengecek TPS-TPS yang sulit dijangkau dengan mengendarai sepeda motor agar protokol kesehatan tidak hanya diterapkan di desa-desa yang mudah dijangkau, tetapi juga di desa yang masih pedalaman. Kami berharap pilkades di 88 desa ini tidak menjadi pusat penularan baru Covid-19," ungkapnya.
-
Tak hanya saat pencoblosan, Iwan meminta panitia menerapkan protokol kesehatan ketat saat penghitungan suara. Sebab, warga biasanya memenuhi momen penghitungan suara karena ingin melihat siapa pemenangnya.
Ia juga meminta tak ada euforia berlebih dari calon maupun pendukung yang menang.
"Yang perlu ditegaskan juga di proses penghitungan suara yang biasanya ramai. Kami minta tidak dihadiri masyarakat. Percayakan saja saksi. Apalagi teknologi sekarang sudah canggih," pinta Iwan. (fin)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB