Senin, 22 Desember 2025

2 Tahun Kepemimpinan Ade Yasin - Iwan Setiawan, Genjot Inovasi dan Pembangunan Berbagai Bidang

- Rabu, 30 Desember 2020 | 18:56 WIB

METROPOLITAN.id - Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bogor Ade Yasin - Iwan Setiawan sudah genap dua tahun di penghujung 2020 ini. Selama masa kepemimpinannya, inovasi dan pembangunan di berbagai bidang terus digenjot. Bahkan, Pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah Ade Yasin-Iwan Setiawan untuk bekerja melayani masyarakat. Berbagai terobosan dan inovasi dilakukan. Selain melakukan refocusing anggaran senilai Rp866 miliar lebih untuk penanganan virus corona, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menelurkan sebanyak 277 inovasi daerah di 2020. Usaha itu pun berbuah manis. Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri memberi apresiasi. Pemkab Bogor mendapat predikat sebagai kabupaten/kota terinovatif di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada malam puncak ajang Innovative Government Award (IGA) 2020 di Sultan Hotel and Residence, Jumat (18/12). “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat melakukan perubahan-perubahan baru di Kabupaten Bogor. Tidak ada Superman di Kabupaten Bogor. Yang ada adalah Superteam,” kata Bupati Bogor Ade Yasin saat Refleksi Akhir Tahun 2020 di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (30/12). Capaian inovasi di 2020 yang mencapai 277 ini cukup luar biasa, meningkat dua kali lipat dibanding 2019, yang berjumlah 134 Inovasi. Bentuk inovasinya seperti pelayanan publik dan inovasi tata kelola pemerintah daerah, baik yang digital maupun non digital. Meliputi bidang kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, kepegawaian, pendidikan, pangan, penanaman modal, pertanian, keuangan, kearsipan, komunikasi dan informatika, UMKM, pariwisata dan lainnya. Disaat bersamaan, kepemimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan selam dua tahun terakhir juga menuai perhatian dan penghargaan, mulai dari level nasional maupun provinsi. Untuk penghargaan tingkat nasional berjumlah 8 dan penghargaan tingkat provinsi berjumlah 17. Jika ditotal, puluhan penghargaan berhasil diraih. Penghargaan tersebut di antaranya Bupati Entrepreneur Award (BEA) 2019 kategori pariwisata dalam Regional Leader Entrepreneur Award 2019, Anugerah Pandu Negeri untuk Kategori Gold (sangat baik) dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG), Penghargaan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah Kabupaten Terbaik Tahun 2019 dari Pemerintah Jawa Barat dan penghargaan dari KNPI Jabar sebagai pejuang perempuan di masa pandemi Covid-19 dalam acara Women Expo KNPI Jabar 2020. Tak hanya itu, duet Ade Yasin dan Iwan Setiawan juga berhasil mengantarkan 41 desa tertinggal naik tingkat menjadi desa berkembang, maju, bahkan mandiri. Hal itu tercermin dari progres Indeks Desa Membangun (IDM). Dari jumlah 45 desa tertinggal, kini hanya tersisa 4 desa saja yakni Desa Cilaku Kecamatan Tenjo, Desa Sukarasa Kecamatan Tanjungsari, Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari dan Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga. “Kita target di 2021 tidak ada lagi desa tertinggal,” ungkapnya. Selain itu, betonisasi jalan desa juga dikerjakan melalui program Samisade (Satu Miliar Satu Desa). Program ini di luar dari program yang telah berjalan dari pemerintah pusat. Kemudian pembangunan Jalan Poros Tengah Timur yang tengah berjalan. Pemkab Bogor mendapatkan komitmen bantuan dari pemerintah pusat untuk pendanaannya. Proyek ini fenomenal karena menghubungkan dua daerah yakni Bogor dan Cianjur sebagai salah satu solusi kemacetan Puncak. Kemudian, penataan kawasan Simpang Sentul, pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang, pembangunan Lingkar Luar Cibinong, pembangunan Jalan Bantarkaret-Pabangbon, revitalisasi Jembatan Rawayan, penataan kawasan Simpang Parung, Lingkar Luar Gunung Sindur, Park and Ride Bojonggede, pembangunan Jembatan Cimapag, pembangunan Jembatan Gerendong, dan penyediaan ruang terbuka publik, khususnya di Kawasan Cibinong dan di beberapa titik di kecamatan lainnya. Semua itu terangkum dalam program Pancakarsa, khususnya Karsa Membangun. Dalam bidang keuangan, di bawah kepemimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan, Pemkab Bogor membuat tradisi penghargaan dalam tertib administrasi keuangan. Hingga 2020 ini, Pemkab Bogor sudah diganjar dua kali berturut-turut penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Ini sebuah prestasi yang istimewa, tak hanya bagi pemda tapi juga bagi masyarakat di Bumi Tegar Beriman,” terang Ade Yasin. Tahun 2020 juga merupakan tahun keprihatinan, khususnya bagi warga Kabupaten Bogor. Di Awal tahun 2020, terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di kecamatan Sukajaya, Nanggung, Jasinga, Cigudeg dan Gunungputri. Pemkab Bogor pun bergerak cepat melakukan aksi tanggap darurat. Semua sumber daya dikerahkan untuk membantu masyarakat yang menderita akibat banjir dan longsor. Sedikitnya, 262 hunian sementara dibangun, 46 MCK didirikan. Tak hanya itu, bantuan pemerintah pusat senilai Rp25 miliar untuk membangun hunian tetap untuk warga terdampak telah tersalurkan dengan baik. Saat ini, Pemkab Bogor juga masih fokus ke pemulihan pasca bencana alam. Setelah itu, 'badai' kedua kembali datang. Pandemi Covid-19 mengguncang dunia, termasuk Kabupaten Bogor. Atas instruksi Bupati Bogor Ade Yasin, refocusing APBD dilakukan. Nilai refocusing mencapai Rp866 miliar. Dana sebesar itu di antaranya untuk memberikan bansos bagi warga terdampak, membagikan APD, masker dan handsanitezer hingga membentuk pusat isolasi Covid-19 di Kemang Bogor. Tak kalah penting, kampanye dan penegakan hukum 3M, merekrut relawan medis dan non medis dan melaksanakan swab dan rapid di tempat rawan kerumunan terus dilakukan. Kendati pandemi melanda, Pemkab Bogor tak lantas putus semangat. Kabupaten Bogor tetap membangun. Program Panca Karsa jalan terus yang beberapa di antaranya telah disebutkan sebelumnya. Untuk Karsa Bogor Cerdas, rehabilitasi ruang SD dan SMP terus berjalan. Sedikitnya 1.563 ruang kelas SD dan SMP dengan kondisi rusak sedang dan rusak berat telah dibangun kembali. Sisanya yakni sebanyak 786 ruang kelas rusak SD akan dituntaskan di tahun 2021, termasuk pula ruang kelas rusak SMP yang tersisa 230. Pemkab Bogor juga menerbitkan Kartu Bogor Cerdas, pemberian beasiswa, pelayanan PKBM untuk pesantren salafiyah, bantuan untuk sekolah dan guru madrasah, penambahan 4 jam pendidikan agama serta pemasangan 240 titik wifi untuk mendukung pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan saat pendemi. Untuk Karsa Bogor Maju, sudah pula diresmikan Bogor Career Center sebagai pusat informasi kerja. Sementara untuk meningkatkan pelayanan kependudukan, tujuh UPT sudah terbentuk. Tak hanya itu, Pemkab Bogor juga menerbitkan Kartu Tani dan Kartu Usaha Tani. Sebanyak 41.633 petani yang berasal dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor mendapatkan kartu ini. Para petani dapat menggunakan Kartu Tani untuk membeli pupuk bersubsidi sehingga penyalurannya diharapkan tepat sasaran. Selain Kartu Tani, Pemkab Bogor memiliki program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Manfaat asuransi tani adalah memberikan perlindungan jika terjadi bencana kekeringan. Jika terjadi gagal panen, petani dapat melakukan klaim untuk mendapatkan ganti. Hingga tahun 2020 ini, terdapat 245 Kelompok Tani yang mendapatkan Asuransi Tani dengan total luas lahan sekitar 2.020 Hektare. Selain itu, kedepan juga akan dibangun Terminal Agribisnis/Agro Distribution Centre yang saat ini sudah memasuki tahap studi kelayakan perencanaan pembangunan. Kemudian yang tak kalah menarik adalah program Gerakan Beli Beras Petani Bogor (Beras Carita Makmur). Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bogor yang berjumlah 16.791 orang diharuskan membeli beras lokal setiap bulannya minimal 5 kilogram. Beras tersebut langsung dari petani di wilayah Kabupaten Bogor. Dengan program ini, diharapkan bisa memutus persoalan tengkulak dan rentenir. Juga bisa mensejahterakan petani karena pendapatannya pasti. Ini karena harga beras sudah ditetapkan dalam satu tahun. Saat ini sekitar 85 ton beras dari 18 Poktan dan Gapoktan sudah menyuplai beras untuk seluruh ASN di Kabupaten Bogor melalui Perumda Pasar Tohaga. Pemkab Bogor juga memberikan bantuan modal untuk UKM dan korban PHK akibat pandemi. Graha Panca Karsa sebagai pusat sistem layanan dan rujukan terpadu untuk PMKS juga telah diresmikan. Untuk Karsa Bogor Sehat, banyak melakukan inovasi berbasis teknologi informasi untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Ada aplikasi Sistem Informasi Tempat Tidur Ruangan dan Rujukan Rumah Sakit (SITEGAR), sistem kendali mutu dan kendali biaya (SIDALIMUDALlA), layanan Neng Titu Sehat. Tentu yang tak kalah penting Kartu Bogor Sehat juga sudah direalisasikan. Untuk Karsa Bogor Berkeadaban, di 2020 ini memuat program-program keumatan yang dititipkan para alim ulama. Pertama, bantuan hibah untuk 288 sarana keagamaan yang meliputi pondok pesantren, masjid, musala, majelis dan pura senilai Rp12,5 Miliar. Kedua, bantuan hibah senilai Rp4,8 Miliar untuk 1.698 amil dan 323 penyuluh agama. Kemudian, bantuan insentif untuk 10.814 guru honorer senilai Rp132 miliar. Lalu hibah untuk 4.582 guru madrasah senilai Rp11 miliar dan Rp6,8 miliar untuk 2.850 Guru SD dan SMP. Pemkab Bogor juga telah mendistribusikan seragam sekolah bagi siswa miskin untuk jenjang SD tahun 2020 sebanyak 108.000 siswa, dengan anggaran Rp.16,2 miliar. Bahkan di 2021, sudah dianggarkan dana insentif untuk 6.232 guru PAUD dan TPQ sebesar Rp 14,9 Miliar dan bantuan laptop per lembaga. Menurut Ade Yasin, semua program tersebut sebagai bentuk komitmennya untuk mewujudkan Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban melalui program Panca Karsa. “Di 2021 insyaallah juga akan di mulai pembangunan Islamic Center dan penataaan ibu kota dari Cibinong hingga Sentul,” tandas Ade Yasin. (*/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X