METROPOLITAN.id - Ulama dan pesantren tak bisa dilepaskan jika berbicara perjalanan calon Kapolri, Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo. Sejak dipercaya menjadi Kapolres Pati, Jawa Tengah pada 2009-2010, ia dikenal dekat dengan ulama. Cap yang melekat tersebut bukan tanpa alasan. Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Alqur'an Rhoudotul Falah, Gembong, Pati, Jawa Tengah, Kyai Happy mengenal baik sosok Listyo Sigit. Kyai Happy menilai, Listyo Sigit bisa memposisikan tugas dan peran polri sebagai pelayan masyarakat. Pola kepemimpinan yang dibangun Listyo Sigit saat memimpin Pati tidak hanya soal penegakan hukum. Tapi juga bagaimana bisa melakukan pendekatan dan membuka ruang komunikasi yang baik agar masyarakat turut mengawasi dan menjaga wilayahanya, serta tidak sampai melakukan pelanggaran hukum. “Saya mengenal baik sosok Listyo Sigit, yang dekat dengan ulama dan kyai pimpinan pondok pesantren di Pati. Bahkan, mereka sangat terkesan dengan kepemimpinanya di Pati,” ujar Kyai Haji Happy. Menurutnya, menyambung silaturahmi menjadi rutinitas Listyo Sigit dengan datang mendekati simpul-simpul masyarakat, mulai tokoh agama, ulama hingga kyai pimpinan pondok pesantren. Karena kebiasaannya itu, kalangan Nahdlatul Ulama (NU), termasuk ulama besar asal Pati, K.H Mohammad Ahmad Sahal, atau Mbah Sahal, Rais ‘Aam Syuriah PB NU, sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat itu, mengenal keteladanan Listyo Sigit. Kyai Happpy menceritakan, Listyo Sigit membangun kepemimpinannya dengan semua lapisan masyarakat, ditunjukan dengan berinisiatif memenuhi undangan. Diundang maupun tanpa diundang kegiatan, Listyo Sigt kerap berinisiatif hadir dalam setiap kegiatan majelis pengajian kecil maupun besar. Ia ikut duduk menyimak hingga selesai. Senada, salah seorang tokoh muda NU asal Pati, Gus Alex Udin menyampaikan hal serupa. Saat menjadi Kapolres Pati, Listyo Sigit kerap berkeliling bersilatuhami mendatangi ulama dan kyai di Pati. Bahkan, tidak jarang dilakukan malam hari untuk tujuan bisa berdiskusi, mendengar, serta menyerap aspirasi terkait tugas polri dari simpulnya masyarakat. Listyo Sigit juga membangun kedekatan dan komunikasi dengan mau mendengar jajarannya. Ia dikenal sebagai pimpinan yang dekat dengan bawahan tapi tegas. Namun, ketegasannya ditunjukan tidak dengan mengumbar amarah saat menegur maupun memberi sanksi. “Dedikasi dan tanggungjawabnya untuk Polri serta tugas sebagai pelayan, mau datang ke masyarakat dan mau mendengar, luar biasa,” puji Gus Alex.
-