Senin, 22 Desember 2025

Dinilai Rendah Terapkan Prokes, Wali Kota Depok Protes

- Rabu, 20 Januari 2021 | 15:01 WIB

METROPOLITAN - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa kepatu­han menjaga jarak terendah adalah Kota Depok. Menang­gapi hal itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, meminta transparansi data yang diung­kap Emil. Idris mengatakan, pihaknya bukan antikritik, tapi hal itu jangan sampai menjadi ma­salah dan berefek. Sebelumnya, Emil juga sempat melontarkan ucapan soal Depok siaga 1 karena terus berada di zona merah. ”Pernyataan sebelumnya tentang siaga 1 juga kami minta klarifikasi, standar pe­nilaiannya kayak apa transpa­ransi dalam penilaian, bukan­nya kami menolak kritik. Me­mang ini sebuah kritik kepada kita wakil masyarakat kota Depok terhadap masalah men­jaga jarak itu tidak menjadi soal, cuma ya jangan sampai nanti efeknya malah berma­salah,” beber Idris, kemarin. Menurutnya, jangan sampai ungkapan itu justru membuat semangat warga dan tim satgas melemah. Idris pun meminta ucapan Emil untuk diklarifi­kasi. Idris meminta Emil seba­gai pejabat mempertimbang­kan sejumlah hal sebelum melontarkan ucapan. ”Coba statement ini diklari­fikasi. Kasih tahu saja standar­nya seperti apa, kalau memang untuk maslahat jangan sampai keinginan kita baik tapi men­datangkan mudharat yang lebih besar. Kita merasakan sesuatu apa ya pandemi yang semuanya mencemaskan jangan sampai membuat cemas lagi. Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mudharatnya seperti apa,” tegasnya. Idris tak menutup diri ter­hadap ucapan Emil sepanjang hal itu benar dan bisa diper­tanggungjawabkan. Menurut­nya, itu bisa menjadi pecut warga agar disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan. ”Kalau mendatangkan masla­hat ya tidak apa-apa. Ya mudah-mudahan ini menjadi pecut bagi warga dan bagi kita se­muanya tentang masalah jarak dan mudah-mudahan dengan jaga jarak seperti ini kita berar­ti nanti bisa melaksanakan 3M,” ungkapnya. Hingga saat ini, sambung dia, perihal menjaga jarak masih belum sepakat. Ada yang me­nyebut jaga jarak sekitar 1 meter hingga 2 meter. ”Jaga jarak 1 meter, setengah meter, 2 meter jadi kan masih diper­selisihkan 2 meter apa 2 se­tengah meter atau 3 meter ini kan masih macam-macam pendapatnya. Ke depannya mari sama sama di dalam men­ghadapi pandemi seperti ini yang kita bangun adalah se­mangat spirit yang kita bangun adalah imunitas kejiwaan kita,” paparnya.(mdk/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X