METROPOLITAN - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok. Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, meminta transparansi data yang diungkap Emil. Idris mengatakan, pihaknya bukan antikritik, tapi hal itu jangan sampai menjadi masalah dan berefek. Sebelumnya, Emil juga sempat melontarkan ucapan soal Depok siaga 1 karena terus berada di zona merah. ”Pernyataan sebelumnya tentang siaga 1 juga kami minta klarifikasi, standar penilaiannya kayak apa transparansi dalam penilaian, bukannya kami menolak kritik. Memang ini sebuah kritik kepada kita wakil masyarakat kota Depok terhadap masalah menjaga jarak itu tidak menjadi soal, cuma ya jangan sampai nanti efeknya malah bermasalah,” beber Idris, kemarin. Menurutnya, jangan sampai ungkapan itu justru membuat semangat warga dan tim satgas melemah. Idris pun meminta ucapan Emil untuk diklarifikasi. Idris meminta Emil sebagai pejabat mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melontarkan ucapan. ”Coba statement ini diklarifikasi. Kasih tahu saja standarnya seperti apa, kalau memang untuk maslahat jangan sampai keinginan kita baik tapi mendatangkan mudharat yang lebih besar. Kita merasakan sesuatu apa ya pandemi yang semuanya mencemaskan jangan sampai membuat cemas lagi. Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mudharatnya seperti apa,” tegasnya. Idris tak menutup diri terhadap ucapan Emil sepanjang hal itu benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, itu bisa menjadi pecut warga agar disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan. ”Kalau mendatangkan maslahat ya tidak apa-apa. Ya mudah-mudahan ini menjadi pecut bagi warga dan bagi kita semuanya tentang masalah jarak dan mudah-mudahan dengan jaga jarak seperti ini kita berarti nanti bisa melaksanakan 3M,” ungkapnya. Hingga saat ini, sambung dia, perihal menjaga jarak masih belum sepakat. Ada yang menyebut jaga jarak sekitar 1 meter hingga 2 meter. ”Jaga jarak 1 meter, setengah meter, 2 meter jadi kan masih diperselisihkan 2 meter apa 2 setengah meter atau 3 meter ini kan masih macam-macam pendapatnya. Ke depannya mari sama sama di dalam menghadapi pandemi seperti ini yang kita bangun adalah semangat spirit yang kita bangun adalah imunitas kejiwaan kita,” paparnya.(mdk/els/py)