METROPOLITAN.id - Kabupaten Bogor mulai melakukan vaksinasi Covid-19 sejak Kamis (28/1). Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama disuntik vaksin asal China, Sinovac tersebut. Namun, vaksinasi tersebut bukan tanpa kendala. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dr Achmad Zaenudin mengatakan, ada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas yang harus melakukan lockdown atau menutup pelayanan. Alasan penutupan biasanya karena ada pegawai atau tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Sementara proses vaksinasi dilakukan di fasyankes. "Ada beberapa puskesmas yang lockdown karena ada kasus positif covid-19. Ini tentunya mengganggu proses vaksinasi yang semula sudah kita jadwalkan. Jadi mau tidak mau ada beberapa yang kami tunda dulu," kata lelaki yang karib disapa dr Zein, Selasa (2/2). Hingga saat ini, baru sekitar 3000 tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor yang disuntik vaksin Covid-19 asal China, Sinovac. Jika dilihat persentasenya, baru 23,89 persen tenaga kesehatan yang divaksin. Total kuota vaksin tahap pertama untuk tenaga kesehatan sendiri berjumlah 12.800. “Progresnya per kemarin sudah 23,89 persen atau sekitar 3000 dari kuota 12.800 vaksin untuk tenaga kesehatan,” terangnya. Angka tersebut masih akan terus bertambah, mengingat saat ini vaksinasi Covid-19 masih terus dilakukan. Ada 136 fasyankes yang ditunjuk Pemkab Bogor sebagai lokasi vaksinasi. Meski sudah divaksin, dr Zein ini meminta tenaga kesehatan tetap menjaga protokol kesehatan. “Saat divaksin, di dalam tubuh kita ada virus yang dilemahkan, dengan harapan akan membentuk antibodi. Tapi tetap saja protokol kesehatan harus dijaga. Jadi harus lebih protek lagi walau sudah divaksin sampai setelah vaksin ke dua nanti,” tandasnya. (ogi/b/fin)