METROPOLITAN.id - Badai pandemi Covid-19 memberikan dampak nyata kepada berbagai sendi perekonomian di daerah. Termasuk iklim investasi Kota Bogor. Bagaimana tidak, Kota Bogor mesti kehilangan potensi investasi setidaknya Rp800 miliar. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Firdaus. Ia membenarkan bahwa nilai investasi Kota Bogor mengalami kemerosotan. Di mana sepanjang 2020, nilai investasi yang masuk ke Kota Bogor ‘hanya’ Rp1,65 triliun. Jika dibandingkan dengan 2019, nilai investasi yang masuk saat itu sebesar Rp2,45 triliun. Maka ada penurunan atau potensi investasi yang hilang sekitar Rp800 miliar. "Karena pandemi Covid-19, terdapat penurunan yang lumayan dari nilai investasi Kota Bogor yang masuk. Di mana kita merosot Rp800 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Firdaus kepada Metropolitan.id, Rabu (3/2). Menurutnya, pandemi Covid-19 bukan satu-astunya alasan penurunan nilai investasi. Salah satunya Investasi dari pembangunan empat tower apartemen yang berada di Bogor Heritage Ecopark, yang belum dinilai oleh Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Ya karena dari PT SEG yang empat tower itu belum tercatat di BKPM, karena baru kemarin di evaluasi. Kalau sudah tercatat, mungkin bisa naik di angka Rp2 triliun," tegas manta Kadiskominfo Kota Bogor itu. Sebelumnya, meski badai pandemi menerpa Kota Bogor sepanjang 2020, nyatanya para pengembang perumahan tetap mau berinvestasi di Kota Bogor. Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, setidaknya ada 14 pengembang perumahan yang mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) pada 2020 dan sudah merampungkan proses perizinannya. "Selama 2020 ada 14 IMB yang kami keluarkan untuk pengembang perumahan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Izin Pemanfaatan Ruang pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Naufal Isnaeni, kepada Metropolitan.id, Rabu (3/2). Lebih lanjut, Naufal mengungkapkan bahwa para pengembang perumahan ini mulai menjamur di kawasan yang ada di pinggiran Kota Bogor. Tercatat, seperti banyak perumahan baru di Kecamatan Bogor Barat, Bogor TImur hingga Bogor Selatan. Sebut saja Kelurahan Situgede, Sindangbarang, Mekarwangi, Sukaresmi, Kencana, Pamoyanan, Kertamaya, Pasirkuda, Cilendek timur, Curug, Cilendekbarat dan Muarasari menjadi pilihan para pengembang untuk mendirikan perumahannya. "Tapi kita tetap utamakan siteplan harus sudah memenuhi PSU (Prasarana Sarana Utilitas Umum, red) karena kita tidak mau kehilangan PSU lagi karena pengembang nakal," pungkasnya.(dil/c/ryn)