Pohon kelapa merupakan tumbuhan dengan sugudang manfaat. Mulai dari daun hingga buah, semuanya berguna. Di tangan Luay, warga Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, buah kelapa pun disulap jadi bonsai sehingga punya daya tarik plus nilai jual tinggi.
METROPOLITAN.id -Bersama pemuda setempat, ia mulai menjadikan buah kelapa tersebut sebagai tanaman bonsai kelapa di Bogor sejak Maret 2020. Bonsai kelapa ini cocok dijadikan koleksi tanaman hias di rumah.
"Ide ini awalnya karena saya melihat kelapa ini banyak manfaatnya. Tapi yang dibentuk punya nilai seni masih kurang. Apalagi tanaman hias lagi booming, maka saya coba kembangkan jadi bonsai kelapa," katanya.
Untuk menghasilkan bonsai kelapa yang punya daya tarik dan siap dipasarkan, butuh waktu hingga empat bulan. Pada usia itu, sambung dia, bonsai kelapa sudah tumbuh dua sampai tiga daun.
-
Luay, salah satu pembudidaya bonsai kelapa di Kota Bogor. (Foto:Ist)
"Untuk bahannya kita datangkan dari Pangandaran. Proses awalnya, buah kelapa itu dilihat dulu kondisinya. Yang sudah tunas, ada yang dibelah (kulitnya). Ada juga yang tidak, langsung ditanam di pot. Tapi yang tidak dibelah itu hasilnya akan lebih bagus," tukas pria 45 tahun itu.
Dari beberapa jenis kelapa yang bisa dijadikan tanaman bonsai, Luay memilih buah kelapa dari jenis hibrida. Sebab daun lebih bagus dan memiliki warna kekuningan.
Ia menambahkan, cara membuat bonsai kelapa cukup sederhana dan mudah. Untuk media tanamnya bisa menggunakan campuran tanah dan pupuk organik dari kotoran hewan ternak.
Sedangkan untuk perawatan, penyemprotan tanaman dilakukan satu kali dalam sehari pada pagi ataupun sore. Agar media tanam tidak kering karena bisa menimbulkan biji kelapa pecah.
Tak hanya itu, kata dia, aal lain yang perlu diperhatikan dalam perawatan bonsai kelapa adalah pengurutan daun dari bawah ke atas. Pengurutan dilakukan agar daun mengembang tidak kuncup.
Luay menegaskan, ketekunan memang menjadi faktor utama dalam hal ini agar hasil yang diharapkan sepadan.
"Yang bahan di sini dijual variatif tergantung dari tanamannya. Ada yang Rp60 ribu sampai Rp150 ribu. Bonsai kelapa ini juga tidak hanya bisa ditanam ditanah tapi juga di media air," tandasnya.
Ia mengakui, hasil dari usaha dengan memberdayakan warga di tengah pandemi Covid-19 tersebut memang baru bisa mencukupi biaya operasional dan perlu pemasaran yang lebih luas lagi.
"Sejauh ini pemasaran kita baru dari mulut ke mulut dan titip jual ke pedagang sekitar. Jadi belum secara online. Mudah-mudahan kedepan bisa dan jadi booming," harapnya. (ryn)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB