Senin, 22 Desember 2025

Ganjil Genap di Kota Bogor Bikin Okupansi Hotel 'Terjun Bebas'

- Selasa, 16 Februari 2021 | 15:27 WIB
Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay saat ditemui awak media. (Foto:Ryn/Metropolitan)
Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay saat ditemui awak media. (Foto:Ryn/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan untuk memperpanjang penerapan Ganjil-Genap selama dua akhir pekan kedepan. Hal ini pun membuat para pengusaha hotel yang tergabung di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor bakal gigit jari. Sebab menurut Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, penerapan Ganjil Genap di Kota Bogor di dua akhir pekan yang lalu, berdampak langsung kepada tingkat okupansi hotel yang ada se-Kota Bogor yang 'terjun bebas'. "Berdasarkan perhitungan teman-teman (di PHRI), tingkat okupansi di hotel bintang tiga keatas, menurun hingga 50 persen," kata Yuno kepada Metropolitan.id, Selasa (16/2). Kendati demikian, Yuno mengaku bahwa pembelakuan Ganjil Genap bukanlah hal yang tidak baik, karena dari data pemerintah terlihat efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Namun, masih kata Yuno, PHRI berharap pemerintah dapat memberikan solusi terhadap para pengusaha hotel dan restoran sehingga mereka bisa mempertahankan atau mengembalikan bisnisnya dengan tingkat pengunjung yang normal bahkan meningkat. "Semua manajemen hotel maupun restoran juga dalam menghadapi pandemi ini terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab kami juga mendukung pemerintah untuk melawan penyebaran Covid-19, khususnya di Kota Bogor," pungkasnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya baru saja memastikan bahwa penerapan sistem Ganjil Genap di wilayah Kota Bogor akan dilanjutkan pada dua akhir pekan kedepan. Hanya saja, ada yang berbeda dari Ganjil Genap sebelumnya, yakni soal waktu. "Insya Allah sistem Ganjil Genap ini akan dilanjutkan, tetapi waktunya dibatasi dari pukul 09.00 WIB sampai 18.00 WIB," katanya. Terkait dengan menurunnya tingkat pengunjung di sektor ekonomi seperti hotel, restoran dan pasar, Bima menegaskan saat ini pihaknya sedang menjadi pembahasan bersama forkompinda. "Dampak dari Ganjil Genap pengunjung pasar juga ikut menurun, karena itu kami harus mencari titik temu protokol kesehatan yang utama, tetapi ekonomi diperhatikan," pungkasnya. (dil/b/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X