METROPOLITAN.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan surat tentang vaksin Sinovac, termasuk yang saat ini dimiliki Kota Bogor, sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) BPOM, untuk bisa diberikan kepada lansia, penyintas Covid-19 dan komorbid. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pun mulai menyasar tenaga kesehatan (nakes) lansia yang sempat tidak dibolehkan mendapatkan vaksin pada tahap pertama. Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan, dari 9.443 nakes yang mendaftar ke Dinkes Kota Bogor untuk vaksinasi, ada 2.222 nakes yang tidak lolos karena beberapa alasan. “Kemarin yang sudah mendaftar yang register itu 9.443, tetapi yg lolos vaksin 7.107 orang. Ada 2.222 yang tidak lolos karena dia penyintas, komorbid, hamil dan ibu menyusui,” kata Retno, Minggu (21/2). Dari sisa alokasi vaksin tersebut, Retno mengaku akan mengoptimalkan pemberian vaksin. Pihaknya tengah menyisir nakes di Kota Bogor yang belum menerima vaksin. Sebab ada beberapa nakes yang sedang melakukan praktek mandiri dan ada juga yang tidak bekerja di fasilitas kesehatan (faskes). Penyisiran tersebut dilakukan melalui organisasi kesehatan. Selain itu, dengan mendata nakes yang berusia 59 tahun ke atas atau lanjut usia (lansia). “Melalui organisasi profesi kesehatan, kami swifting istilahnya, yang belum (divaksin) kita selesaikan di minggu ini. Ditambah kami mendata nakes yang lansia. Sehingga harapan saya selsesi minggu ini, saya bisa lagi mendata untuk yang sasaran tahap kedua,” jelas Retno. Hanya saja, kata dia, terdapat perbedaan dalam pemberian vaksin kepada para lansia, penyintas atau pemilik komorbid dengan masyarakat normal. Jika masyarakat normal memiliki interval 14 hari untuk penyuntikan kedua, maka para penerima vaksin lansia dan lain-lainnya memiliki interval 28 hari untuk penyuntikan kedua. "Tapi untuk lansia intervalnya 28 hari, kalau yang biasa kemarin kan 14 hari,” tuturnya. Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, setelah vaksinasi tahap pertama selesai pekan ini, Pemkot Bogor melalui Dinkes Kota Bogor akan memproses vaksinasi tahap berikutnya. “Jadi Insya Allah kita selesaikan dalam waktu satu minggu ini, setelah itu nanti kita baru masuk ke proses yang berikutnya adalah terkait dengan vaksinasi para ASN, TNI-Polri, juga beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ujarnya. Dedie mengatakan, sisa alokasi 2.222 dosis vaksin tersebut akan dipenuhi dan dicukupi untuk seluruh nakes di Kota Bogor, termasuk nakes senior atau lansia. Untuk itu, Pemkot Bogor membuat dua jenis pendaftaran. “Kita lakukan dua model pendaftaran, yang pertama yang tetap melalui jalur online, kemudian juga membuka kesempatan pendaftaran jalur manual,” kata Dedie. Tak hanya itu, Pemkot Bogor akan difasilitasi oleh BPJS Kesehatan. Sekaligus mengurangi hambatan biokrasi, dengan menurunkan resiko dalam administrasi.(dil/b/ryn)