METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Festival Film Pendek Bogor untuk memperingati Hari Film Nasional dan menyambut Hari Jadi Bogor (HJB) ke-539. Total hadiahnya mencapai Rp70 juta. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, festival film ini dibuka untuk umum. Pesertanya boleh dari luar Bogor dengan mengangkat tema 'Kebudayaan dalam Bidikan Sineas Bogor'. Pendaftaran peserta dibuka mulai 15 April hingga 15 Mei 2021. Penilaian juri dilakukan pada 17 April hingga 30 Mei 2021. Sementara pengumuman pemenangnya dilakukan pada 3 Juni 2021 yang bertepatan dengan Hari Jadi Bogor ke-539. Video yang dilombakan berdurasi 10 menit hingga maksimal 15 menit. Proses produksi atau pengambilan video harus dilakukan di wilayah Kabupaten Bogor. Festival Film Pendek ini harus berisi tentang sejarah Bogor, adat istiadat, tradisi dan budaya, kuliner, serta potensi lainnya di Kabupaten Bogor. Ade Yasin menjelaskan, Festival Film Pendek ini merupakan upaya Pemkab Bogor dalam mendorong berkembangnya industri ekonomi kreatif yang saat ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah pusat. "Dalam sektor ekonomi kreatif, industri perfilman merupakan salah satu subsektor yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi bagian penting untuk membantu pemerintah dalam program pemulihan ekonomi daerah," ujar Ade Yasin saat launching Festival Film Pendek Bogor di Gedung Serbaguna I Setda, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (31/3). Dengan diselenggarakannya festival film ini, Ade Yasin berharap lahir anak-anak muda kreatif, para sineas muda bogor yang cinta terhadap sejarah dan kebudayaan Bogor. "Kita jymuga berharap kegiatan ini mampu melestarikan tradisi atau budaya untuk generasi mendatang. Lebih jauh, visi Berkeadaban Kabupaten Bogor dapat terwujud," harapnya. Selain itu, untukĀ mendukung industri perfilman nasional, Pemkab Bogor juga mengizinkan bioskop beroperasi kembali di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro saat ini. "Pada pemberlakuan PPKM Mikro perpanjangan periode terakhir ini Pemkab telah memberikan relaksasi kepada beberapa sektor ekonomi kreatif. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, di antaranya dengan mengizinkan kembali bioskop untuk beroperasi," tandas Ade Yasin. (fin)