METROPOLITAN.id - Kabar baik untuk pekerja seni. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Upaya ini diharapkan dapat menggeliatkan kembali bisnis di sektor ekonomi kreatif yang pada akhirnya dapat memicu sektor perekonomian lainnya. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi M.Epid mengatakan, pemberian vaksinasi bagi pekerja seni bisa dilakukan dengan beberapa jalur. Pertama, bisa melalui asosiasi profesi pekerja seni yang nantinya mendata anggotanya. Kedua, bisa melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang nantinya akan dijadwalkan Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan vaksinasi. "Vaksinasi pekerja seni memang sudah termasuk dalam perhitungan 17 juta pekerja publik yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua oleh pemerintah," ujar Sito Nadia usai menghadiri acara Dialog Produktif bertema Gerak Aktif Pemerintah Vaksinasi Pekerja Seni yang diselenggarakan KPCPEN, Rabu (21/4). Dengan demikian, vaksinasi Covid-19 bagi pekerja seni tdak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi bagi golongan lansia. Menurut Siti Nadia, untuk pekerja seni memang didorong untuk melakukan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi yang besar, seperti di Istora Senayan Jakarta. Sehingga, fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas fokus melayani vaksinasi lansia. Sementara itu, Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenpareraf, Henky Manurung menyampaikan ada 60 ribuan pekerja seni dan hampir 50 ribuan pekerja ekonomi kreatif yang terdata. “Kami sudah menginformasikan dan mengkondisikan agar Dinas Pariwisata mensuplai data peserta. Harapannya ini nanti jadi data kita bersama,” ucap Henky. Dengan melaksanakan vaksinasi pada sektor ekonomi kreatif ini, akan menambah keyakinan pelaku ekonomi bahwa sektor seni kreatif ini aman. "Selain itu tingginya minat pelaku usaha ekonomi kreatif untuk divaksinasi juga suatu pertanda positif,” lanjutnya. Sementara itu, terkait dengan ketersediaan vaksin, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto menyebutkan, untuk mencapai herd immunity, kebutuhan vaksinnya mencapai 426 juta dosis. “Kemarin sudah datang kembali Vaksin Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 6 juta dosis, totalnya kini ada 59,5 juta dosis dari komitmen 140 juta dosis vaksin dari Sinovac,” ujar Bambang. Dengan kedatangan vaksin tersebut, suplai dari Bio Farma bisa mencukupi untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua. “Kami juga sudah mendistribusikan 20 juta dosis vaksin Covid 19 ini ke seluruh Indonesia sejauh ini dan angka vaksinasi hingga saat ini mencapai 17 juta dosis. Kita juga masih ada stok sebanyak 15 juta dosis lagi yang menunggu slot rilis dari Badan POM,” jelasnya. (*/fin)