Senin, 22 Desember 2025

Ini Visi Misi Juniarti Estiningsih bila Terpilih Jadi Kadisperumkim Kota Bogor

- Kamis, 22 April 2021 | 16:31 WIB
Camat Bogor Barat Juniarti Estiningsih. (Fadil/Metropolitan)
Camat Bogor Barat Juniarti Estiningsih. (Fadil/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Proses pemilihan calon Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor melalui lelang jabatan terbuka atau open bidding mulai memasuki babak akhir. Tiga orang pejabat Kota Bogor akan melakukan wawancara dan pemaparan visi misi didepan hadapan wali kota, wakil wali kota dan sekretaris daerah (sekda) Kota Bogor. Salah satu calon yang lolos tiga besar, yakni Camat Bogor Barat Juniarti Estiningsih, salah satu calon Kepala Disperumkim Kota Bogor membeberkan program jika ia terpilih sebagai Kepala Disperumkim Kota Bogor. Salah satunya akan mewujudkan visi Kota Bogor yaitu Kota Bogor Ramah Keluarga. "Perumahan dan permukiman itu merupakan satu hal kebutuhan manusia untuk menata kehidupannya dan ini merupakan satu kaitan dengan kebutuhan dasar. Ini merupakan urusan wajib yang memang ada di pemerintahan," katanya kepada Metropolitan.id saat ditemui di Balaikota Bogor, Kamis (22/4). Untuk mewujudkan visi Kota Bogor Ramah Keluarga, ia menjelaskan ada tiga misi yang akan ia lakukan. Pertama adalah misi sehat, dimana misi ini bertujuan untuk menciptakan satu kondisi kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat serta nyaman dihuni. Esti, sapaan karibnya pun menjelaskan bahwa akan ada program membuat taman tematik per kecamatan. Di mana Disperumkim akan mencoba membuat taman tematik agar selain membuat satu keindahan wilayah juga dapat menjadi tempat edukasi, wisata dan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Selama ini taman kan hanya sebuah taman, tapi bagaimana nantinya taman tematik ini bisa berdayaguna dan berhasil guna. Nanti program ini akan bersinergi dengan program benah kampung karena sudaj ada program dari pak wali," jelasnya. Tak hanya membuat taman, Esti juga mengungkapkan banyak prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) yang belum maksimal. Sebab, ia sendiri berangkat dari seorang camat, ia pun melihat pembangunan dari sudut kacamata wilayah. Ia menilai masih banyak PSU yang belum maksimal pemanfaatannya karema terbengkalai. Sehingga Esti berencana memunculkan satu RW satu taman dengan memanfaatkan PSU yang ada di wilayah. "Nanti satu RW satu taman ini akan menjadi RW ramah anak. Bagaimana RW itu nanti bisa menjadi tempat untuk anak-anak bermain dengan nyaman, ada tamannya dan sebagainya, sehingga akan muncul dan dilahirkan RW ramah anak yang bertujuan menjadi kota ramah anak dan sesuai dengan visi Kota Bogor yaitu kota ramah keluarga," jelas Esti. Untuk program terakhir dari misi sehat, Esti juga memaparkan bakal ada perbaikan infrastruktur rumah layak huni (RLH). Menurutnya, RLH yang ada perlu adanya peningkatan infrastrukturnya, seperti drainase, resapan air, jalan lingkungan, akses hydrant air untuk pencegahan kebakaran. "itu harus betul diinventarisir agar masyarakat merasa nyaman dan aman dalam berpenghuni," paparnya. Misi kedua, yakni misi cerdas yang bertujuan agar Disperumkim Kota Bogor bisa mengelola sumber daya yang ada. Untuk memaksimalkan misi ini, akan ada program optimalisasi PSU di Kota Bogor. "Karena seperti diketahui PSU dari pengembang itu yang sudah aset jadi pemda tapi pengelolaannya dalam tanda kutip masih oleh oknum tertentu. Jadi itu nanti akan kita optimalkan menjadi taman yang terintegrasi dengan sentra kulinernya," ujar Esti. Lebih lanjut, Esti juga mengungkapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dengan menjadikan sistemnya digital. Program ini pun akan diintegrasikan dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor karena terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD). "Jadi nanti akan dibangun sebuah aplikasi yang bisa mengakses semua informasi terkait rusunawa dan TPU di Kota Bogor. Mulai dari pembayaran iuran sampai pengecekan ketersediaan kamar dan lahan pemakaman," jelasnya. Sedangkan untuk masalah PSU lainnya, camat Bogor Barat ini akan melakukan inventarisir agar para pengembang nakal yang belum menyerahkan PSU bisa didorong agar segera menyerahkan PSU-nya. Hal ini menurut Esti berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) Kota Bogor yang masih dibawah 20 persen hingga saat ini. "Nanti akan kita inventarisir karena kebutuhan RTH untuk Kota Bogor masih kurang banyak," tegasnya. Terakhir, ia memaparkan terkait misi sejahtera yang bertujuan untuk diciptakan kondisi masyarakat agar nyaman dan tentram serta damai . Untuk itu ia mengungkapkan akan ada program percepatan penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) berbasis sanitasi. Dimana menurutnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang belum memiliki sanitasi yang layak. "Ini akan kita kordinasikan dengan PUPR agar bisa mendapatkan solusi yang ril agar bisa diterapkan. Karena yang saya lihat masih ada masyarakat yang belum memiliki sanitasi yang masih membuang Bab di sungai," ungkapnya. Selain itu, percepatan pencairan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) juga menjadi penting. Sebab menurutnya hal ini akan bekaitan dengan penanganan wilayah kumuh pasca bencana. "Didalam ini juga akan ada wacana penataan kawasan kumuh, karena daei 68 kelurahan yang ada 61 kelurahan itu kan butuh peehatian dan itu sudah di SK kan wali kota. Tentunya semua kegiatan ini tetap akan bersumber APBD, provinsi, pusat dan menggali potensi CSR yang bisa jadi andalan perumkim yang tidak bisa dibiayai APBD," pungkasnya.(dil/c/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X