METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mematangkan pembangunan moda transportasi Trem. Belum lama ini pemkot diketahui sudah telah menyambangi salah satu titik lokasi, yang rencananya akan dijadikan depo Trem. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudi Mashudi mengatakan, ada tiga opsi lokasi untuk dijadikan depo Trem. Diantaranya, lahan milik Jasa Marga di sisi Tol Jagorawi, lalu Stasiun Bogor dan lahan milik salah satu pengembang perumahan di kawasan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara atau tepatnya di sebelah gardu induk PLN. “Kami sudah meninjau salah satu titik, yakni di kawasan Tanah Baru atau tepatnya di dekat Gardu Induk PLN. Disana ada lahan milik perumahan yang masih kosong. Tapi tentu saja, hal itu harus menempuh studi kelayakan terlebih dahulu,” katanya, Senin (3/5). Berdasarkan kajian yang dilakukan Colas Rail, agar trem dapat beroperasi di Kota Bogor, harus didukung fasilitas seperti depo dan tempat pemeliharaan. Di mana saat ini lokasinya sedang dikaji. Depo Trem sendiri ditengarai membutuhkan luasan lahan lima hingga 10 hektare dan lahan di kawasan Tanahbaru tersebut memungkinkan untuk dijadikan depo. "Dari hasil pembicaraan dengan pengembang perumahan tersebut, di dalam site plan mereka memang sudah ada frontage sepanjang 10 meter,” ujarnya. Rudy menegaskan bahwa pengembang menyambut baik, serta sempat menanyakan bagaimana pola yang digunakan. “Apakah ganti untung, ganti rugi atau sewa. Tetapi urusan tersebut tetap harus menempuh mekanisme appraisal dan studi kelayakan untuk memutuskan, jadi atau tidaknya,” bebernya. Kendati demikian, Pemkot Bogor tak mau terburu-buru memutuskan, mengingat masih ada beberapa opsi lokasi penempatan Depo Trem. "Sedang dikaji beberapa tempat. Bisa di stasiun, bisa juga di lahan Jasa Marga sepanjang Tol Jagorawi. Ya, kita cari dulu yang layak. Kami masih lakukan penjajakan dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga,” tuntasnya. (ryn)