Senin, 22 Desember 2025

Khawatir Banjir Makin Parah, Warga Ciracas Tolak Pembangunan Crossing

- Rabu, 26 Mei 2021 | 20:49 WIB
BANJIR : Potret salah satu rumah milik warga RT13/06, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur saat debit air Kali Cipinang tinggi ketika diguyur hujan. Foto :Istimewa
BANJIR : Potret salah satu rumah milik warga RT13/06, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur saat debit air Kali Cipinang tinggi ketika diguyur hujan. Foto :Istimewa

METROPOLITAN.ID  - Warga RT.11 dan RT.13, RW.06, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur keberatan dengan pembuatan Crossing (saluran pembuangan air,red) milik sebuah apartemen ke Kali Cipinang. Penolakan pembuatan Crossing karena warga khawatir banjir yang kerap melanda pada musim penghujan semakin parah.   Pasalnya, pembuatan Crossing yang rencana mengambil jalur air Cipinang dan melewati dua RT yang membuat khawatir warga, karena menjadi langganan banjir ketika musim penghujan tiba. Imbasnya di dua RT tersebut terendam sampai satu meter yang berdampak langsung pada kurang lebih 250 rumah warga.   Salah satu warga RT13 Muktar menjelaskan, tanpa adanya Crossing saja wilayahnya tenggelam. Pihaknya bahkan tak segan – segan melakukan demo untuk menolak rencana pembangunan tersebut.  " Kami tidak keberatan dengan adanya pembangunan Apartement dan Urban di tempat kami. Tapi tolong pikirkan juga dampaknya bila memang Crossing itu dibuat. Karena sebelum ada pembangunan saja wilayah kami ketika debit air hujan tinggi banjir di wilayah kami bisa mencapai satu meter,” kata pria yang juga menjabat sebagai Bendahara RT13 tersebut.   Dirinya berharap,p emerintah bisa sebijak mungkin untuk menyikapi hal ini, dan menghentikan pembangunan Crossing. "Kami pada instansi yang terkait untuk menghentikan pembuatan Crossing,” tegas Muktar.   Di tempat yang sama, warga Rt.13/06  Marwansyah memaparkan, pihaknya hanya ingin pembuatan Crossing dihentikan. “Karena sudah pasti akan menimbulkan banjir di wilayah kami,” singkatnya.   Terpisah, Camat Ciracas, Jakarta Timur  Mamad menjelaskan, permasalahan Crossing yang terjadi saat ini di wilayahnya sudah dihentikan. "Saat ini pembuatan Crossing sudah berhenti," imbuhnya.  Berbeda, Walikota Kotamadya Jakarta Timur M.Anwar memaparkan, pembuatan Crossing adalah kewajiban perusahaan dan dapat menanggulangi banjir dengan menjelaskan secara teknis dengan kajian terlebih dahulu   " Ini hanya kesalahfahaman, dengan adanya Crossing mereka khawatir bukan selesaikan masalah banjir malah mindahkan masalah. Perlu dialog sosialisasi dan penjelasan secara teknis sesuai kajian yang telah dilakukan SDA,” papar dia.  Orang nomor satu di Jakarta Timur M.Anwar juga menambahkan, pembuatan Crossing akan tetap dilaksanakan dengan tidak meninggalkan aspek keselamatan juga dampak kedepannya terhadap masyarakat. "Pembangunan tetap berjalan namun lebih memikirkan aspek keselamatan dan dampaknya kepada masyarakat,” imbuhnya lagi.  "Nanti kita lakukan kajian upaya dan solusi yang terbaik," tandas Anwar. (suf)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X