METROPOLITAN.id - Kabar bakal ditutupnya gerai supermarket Giant seluruh Indonesia, termasuk di Bogor, ditengarai bakal berdampak pada nasib para karyawan. Hal itu mendapat respon dari Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Ia mengaku sangat prihatin terhadap bakal ditutupnya gerai Giant termasuk yang ada di Bogor. Dedie pun berharap tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada para karyawan jika memang gerai Giant benar-benar ditutup. Menurutnya, perusahaan setidaknya bisa mengalihkan para karyawan ke bidang usaha lain yang ada pada grup yang sama. Sebab jika tidak, mungkin saja menjadi potensi memunculkan pengangguran baru. "Sangat prihatin dan berharap tidak ada PHK. Minimal perusahaan dapat mengalihkan ke bidang usaha lain, yang berada dalam group tersebut," katanya kepada Metropolitan.id, Kamis (27/5). Meski begitu, saat ditanya kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memanggil atau mendatangi manajemen Giant di Bogor, terkait penutupan dan nasib karyawan, ia menyebut akan mengecek hal itu terlebih dahulu ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). "Saya cek dulu, apakah mereka sudah koordinasi dengan Disnaker atau belum. Baru bicara ke arah sana," tegas Dedie. Sebelumnya, kabar bakal ditutupnya seluruh gerai supermarket Giant se-Indonesia ramai diperbincangkan. Meski begitu, salah satu gerai Giant di Kota Bogor, yakni Giant Yasmin, rupanya masih ramai pengunjung yang berbelanja. Pantauan Metropolitan.id, pada Rabu (26/5) sore, para pengunjung masih berdatangan dan berbelanja di salah satu ritel di kawasan Jalan KH Abdullah bin Muh Nuh itu. Tidak terlihat seperti supermarket yang akan tutup. Terlihat pula lokasi parkir yang masih disesaki sepeda motor dan mobil yang parkir di halaman gedung. Jumlahnya pun lebih dari setengah kapasitas yang ada. Salah satu pengunjung, Ratih (23), mengakui tidak tahu perihal rencana penutupan gerai Giant seluruh Indonesia, termasuk Kota Bogor. Warga Cilendek, Kecamatan Bogor Barat itu juga mengakui cukup sering berbelanja di Giant Yasmin, untuk kebutuhan bulanan. "Kaget sih. Lumayan sering kesini karena dekat rumah. Kalau harus tutup ya gimana lagi, kalau sudah kebijakannya begitu. Mungkin kasihan karyawannya ya, berarti pada ikut di-cut juga ya," katanya. (ryn)