Senin, 22 Desember 2025

BPS Buka-bukaan Soal Penyebab Ratusan Ribu Warga Bogor Nganggur dan Miskin

- Senin, 31 Mei 2021 | 14:32 WIB
Foto : Ilustrasi Kemiskinan
Foto : Ilustrasi Kemiskinan

METROPOLITAN.id - Tingginya akan kemiskinan di Kabupaten Bogor rupanya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat yang berimbas kepada semua sektor kehidupan, diantaranya angka pengangguran yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Koordinator Statistik Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor Ujang Jaelani menyebutkan, jika imbas pandemi covid-19 sangat berdampak kepada aspek kehidupan masyarakat di Kabupaten Bogor. Hal itu bisa dilihat dari angka pengangguran yang mengalami kenaikan yang semula 9,06 persen kini menjadi 14,29 persen atau 390,731 orang untuk 2020. "Angka pengangguran mengalami kenaikan 1 persen aja sudah sangat besar. Imbas pandemi ini naiknya hampir 5 persen, itu sangat besar dan luar biasa. Apalgi melihat penduduk Kabupaten Bogor ini yang jumlahnya yang jutaan ini," kata Ujang kepada Metropolitan, Senin (31/5). Lambatnya lertumbuhan eknomi pada 2020 lalu, menurut Ujang dapat tergambar dari lesunya daya beli masyarakat di kawasan ekonomi seperti industri, pendidikan dan beberapa yang lainnya. "Ekonomi tidak tumbuh jadinya, banyak yang nggak kerja yang membuat daya beli turun. Sehingga orang yang berpenghasilan menjadi berkurang dan tahapan itu membuat orang menjadi miskin secara perlahan. Walaupun belum tentu yang pengangguran itu miskin," paparnya. Kehadiran pemerintah yang memberikan bantuan kepada masyarakat, menurut Ujang dapat menekan angka kemiskinan yang terjadi saat ini. Apalagi jika pemerintah memberikan stimulus berupa perluasan lapangan kerja, ia meyakini jika angka kemiskinan dan pengangguran bakal menerun secara signifikan. Begitu juga denga laju investasi, ia berharap agar Pemkab Bogor memberikan kelonggoran bagi investor yang nanti mengurangi angka pengangguran yang terjadi selama ini. "Tetapi secara bertahap kini mulai pulih, banyak orang yang saat ini berbelanja lagi. Mungkin jika ada pelonggaran PPKM lagi bisa berdampak signiifikan," jelasnya. Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa pihaknya tengah konsen melakukan pemulihan ekonomi yang disebar melalui program dan kegiatan yang ada di berbagai perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dinas. Sehingga, program dan kegiatan yang ada di seluruh perangkat daerah lingkup Pemkab Bogor sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19. “Arahan Presiden Joko Widodo, bahwa di masa pandemi ini program kegiatan pemerintah diarahkan kepada padat karya, pembangunan infrastruktur menuju kawasan ekonomi seperti desa wisata, sentra UMKM dan lainnya," papar Ade Yasin. Ia juga mengungkapkan penduduk miskin di Kabupaten Bogor meningkat 2,48 atau sekitar 390 ribu jiwa. Persentasi kemiskinan di Kabupaten Bogor ini lebih tinggi dibanding nasional 0,28 persen dan Jawa Barat 0,62 persen. Pandemi Covid-19 menjadi alasan meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Dia pun berupaya memfokuskan anggaran untuk pemulihan ekonomi. (mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X