Senin, 22 Desember 2025

Klaster Pasca Lebaran di Kota Bogor, Perumahan Griya Melati Hingga Tenaga Kesehatan

- Selasa, 8 Juni 2021 | 16:26 WIB

METROPOLITAN.id - Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bogor terhitung masih tinggi. Hanya dalam satu bulan, tepatnya sejak Lebaran Idul Fitri 2021, muncul tiga klaster baru di Kota Bogor. Jumlah yang terpapar Covid-19 pun mencapai sebanyak 192 orang. Adapun, penyebaran tiga klaster pasca lebaran ini sendiri diawali dengan temuan 96 warga Perumahan Griya Melati yang terpapar Covid-19. Kasus ini baru terungkap pasa Selasa (18/5). Kemudian, disusul temuan kasus positif Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Madani, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan pada Sabtu (5/6). Di mana, ada sebanyak 65 santri dan santriwati yang dinyatakan terpapar Covid-19. Terakhir, ada temuan klaster Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Kayumanis dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kencana, Kecamatan Tanahsareal pada Sabtu (5/6). Di mana, ada 11 Nakes yang dinyatakan terpapar Covid-19. Meski demikian, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku enggan menyebut klaster Covid-19 banyak di Kota Bogor. Karena, ia mengklaim sudah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. "Gak banyak, cuma satu. Griya Melati terkendali berkat kerja keras dan dukungan pak Kapolres dibawah. Insya Allah hari Rabu kembali ke normal atau sudah sembuh semua," kata Bima Arya usai menggelar rapat bersama jajaran Satgas Covid-19 Kota Bogor di Taman Ekspresi, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (8/6). "Di (Ponpes) Madani juga terkendali dan semua sudah di evakuasi, dan ada pos gabungan disitu," ucap dia. "Jadi jangan bilang banyak klaster, tidak ada. Kota Bogor juga statusnya masih oranye," sambungnya. Meski begitu, Bima mengaku tetap waspada akan penyebaran Covid-19. Bakan, ia sudah memerintahkan langsung jajarannya untuk mengantisipasi hal tersebut. "Saya perintahkan tadi semua pesantren untuk di data yang mau tatap muka, apabila santrinya banyak dari luar kota, wajib di swab. Itu untuk point-point kesepakatan kita tadi," imbuh dia. "(Untuk) Puskesmas dilakukan tracing sementara ditutup disana, ini hal yang sering kali terjadi di faskes, dari dokter gigi kemungkinan besar ya, jadi kita minta agar tidak kendor semuanya tetap prokes dipastikan maksimal di semua lini," tandasnya. (cr1/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X