Tak ada yang menyangka, minuman jahe merah hangat yang dibuatkan Mulyadi (38) pada Selasa (8/6) malam jadi suguhan terakhirnya untuk sang ayah, Adjum. Seketika badannya lemas dan terkulai saat melihat orang tuanya itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi terapung di kolam ikan tak jauh dari rumahnya di Cilendek Barat, Kota Bogor, Rabu (9/6) pagi.
SAAT di temui Metropolitan.id di pemakaman, pria yang akrab disapa Tole membeberkan bahwa memang ayahnya tersebut sudah setahun terakhir mengidap penyakit Dimensia Alzheimer atau yang sering dikenal dengan sebutan pikun.
"Jadi bapak itu udah pikun. Jadi dia dari sore (8/6) habis maghrib lagi ngamuk. Dikasih makan juga diam. Setelah jam 1 dini hari saja masih ada di rumah dan dan saya kasih jahe hangat merah. Setelah itu semua tidur," ungkap Tole saat ditemui usai pemakaman.
Tole juga menjelaskan bahwa ayahnya tersebut hanya mengidap penyakit pikun, tetapi memiliki jasmani yang sehat,
"Kalau fisik dia sehat, jalan kemana pun dia kuat. Pernah hilang sampai Desa Pongkor Citeureup dan ke daerah Leuwiliang," tutur Tole.
Lebih lanjut, Tole mengungkapkan bahwa almarhum ayahnya sudah sering hilang sejak mengidap penyakit pikun.
"Bapak ini memang sering pergi, sudah berpuluh-puluh kali tapi Alhamdulillah ketemu lagi. Karena itu tadi, bapak sudah pelupa alias pikun," imbuh Tole.
-
IST.
Sebelumnya, warga RT 1/17 Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor digegerkan dengan penemuan mayat mengapung di atas kolam ikan warga, Rabu (9/6) pagi.
Rupanya sosok pria tak bernyawa yang ngambang diatas kolam itu Adjum, kakek 83 tahun yang masih warga setempat.
Diduga ia terjatuh lantaran celana korban nyangkut pada besi yang menempel di kolam.
Hal itu dibenarkan Kapolsek Bogor Barat Kompol Sahroni Kuswandi. Dari keterangan para saksi, kejadian bermula saat salah satu saksi, Enah (50), yang tengah berjalan di sekitar TKP sekitar pukul 06:00 WIB.
“Lalu meliat korban sudah meninggal terapung di kolam ikan dalam posisi celana yang dipakai korban tersangkut ke besi yang menempel didinding kolam. Sedangkan badan korban telungkup, posisi kepala masuk kedalam air kolam,” katanya kepada Metropolitan.id, Rabu (9/6).
Lalu, sambung dia, saksi memberitahukan hal itu kepada tetangganya dan Mulyadi, yang merupakan anak ketiga korban.
“Menurut anaknya itu korban sudah pikun dan sering keluar rumah pada malam hari tanpa diketahui keluarga. Dan sudah beberapa kali tidak pulang ke rumah,” ujar Sahroni.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan para saksi-saksi dan barang bukti, disimpulkan bahwa korban meninggal akibat jatuh ke kolam ikan dalam posisi celana yang dipakai tersangkut di besi yang ada di pinggir kolam.
Sehingga badan dan kepala korban tercebur ke dalam air kolam. Sejauh ini, kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Barang bukti yang kami amankan satu buah celana pendek warna cokelat. Sejauh ini nggak ada tanda-tanda kekerasan. Terjatuh karena celana nyangkut ke besi kolam,” pungkasnya. (cr1/c/ryn)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB