METROPOLITAN.id - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Bogor menyumbangkan peti mati jenazah khusus Covid-19. Puluhan peti mati ini diserahkan langsung jajaran Kadin ke Wali Kota Bogor, Bima Arya di halaman RSUD Kota Bogor, Jumat (25/6). Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq R mengatakan, inisiatif memberi peti mati ini berkaca dari pengalaman pribadinya. Di mana, mulanya ia mendapatkan aduan dari warga Yasim, Kecamatan Bogor Barat. "(Jadi) saya mendapatkan aduan ada dari warga Yasmin yang meninggal karena Covid-19, tapi sulit mengakses peti mati khusus Covid-19," kata Almer di RSUD Kota Bogor, Jumat (25/6). "Lalu saya berkoordinasi dengan pak wakil disuruh nelepon RSUD, alhamdulillah mendapatkan peti mati," sambungnya. Namun yang jadi persoalan, menurutnya, pihak RSUD Kota Bogor bercerita bahwa ketersediaan peti mati khusus Covid-19 hanya tinggal dua buah. "RSUD cerita hanya tinggal 2, akhirnya saya beserta jajaran ingin bersinergi membantu Pemkot Bogor dengan memberikan bantuan 20 peti mati khusus untuk pasien Covid-19, karena memang peti mati khusus Covid-19 sedang minim," imbuhnya. "Insya Allah mudah-mudahan jumlahnya akan bertambah lagi, kami juga mengajak kepada para pengusaha di Kota Bogor untuk tergerak membantu menyumbangkan apa yang sekarang sedang menjadi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19 ini," ujar dia. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, kebutuhan peti mati menjadi sangat penting mengingat penambahan kasus positif Covid-19 yang menyentuh 310 kasus per hari. Sehingga Pemkot Bogor harus mengantisipasi kondisi terburuknya. "Kita antisipasi perhari, karena kalau perhari aja tambahannya 300 kemudian mortality rate (angka kematian Covid-19) tinggi, berarti per hari berapa kebutuhanya," kata Bima. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor mengaku dirinya mendapatkan laporan dari TPU Situ Gede warga yang meninggal di RSUD Kota Bogor mencapai 15 orang. "Jadi kalau bicara kebutuhan sebanyak banyaknya lah lebih baik stok kita," ucapnya. Meski demikian, Bima menegaskan jika ketersediaan lahan TPU untuk pasien Covid-19 masih cukup. Suami Yane Ardian itu menegaskan jika Pemkot Bogor belum berencana menambah lahan TPU untuk pasien Covid-19. "Belum ada, sekarang kita masih perkirakan cukup, kita lebih fokus ke pusat isolasi tempat tidur," tandasnya. (rez)