METROPOLITAN.id - Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan untuk membuka kembali operasional Rumah Sakit (RS) Lapangan, Jumat (2/6) mendatang. Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikabarkan sudah memberikan lampu hijau terkait aktivasi kembali RS Lapangan. Hal itu terkuat setelah Wali Kota Bogor Bima Arya bertemu dengan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito di Jakarta, Senin (28/6). “Sudah ada pertemuan dengan Kepala BNPB Pak Letjen Ganip Warsito. Saya menyampaikan situasi terkini di Kota Bogor. Angka-angka perkembangan Covid-19 yang mengkhawatirkan sehingga membutuhkan langkah cepat untuk menambah tempat tidur dan ruang isolasi. Termasuk mengaktivasi Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di Kota Bogor,” kata Bima Arya. Menurutnya, BNPB mendukung pengaktivasian RS Lapangan sesegera mungkin karena kebutuhan tempat tidur isolasi yang sudah sangat mendesak. "Alhamdulillah Kepala BNPB mendukung. Jadi akan ada percepatan dari aktivasi RS lapangan. Insya Allah hari Jumat ini akan kita mulai operasionalkan kembali untuk bisa diakses oleh warga yang membutuhkan,” ujarnya. Dalam pengelolaanya, kata Bima, RS Lapangan ini di bawah koordinasi RSUD Kota Bogor dan tidak melakukan permohonan dana seperti waktu sebelumnya kepada BNPB. Namun dikelola langsung oleh RSUD karena sudah bisa langsung dilakukan klaim. "Nanti RSUD melakukan klaim, semuanya itu nanti dibiayai oleh negara,” jelas Bima Arya. Sebelumnya, meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur rawat pasien Covid-19 di Kota Bogor membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal kembali mengaktifkan operasional Rumah Sakit (RS) Lapangan. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. Menurutnya, pihaknya akan menguatkan aspek-aspek yang bisa dilakukan di tingkat kewenangan daerah. Seperti percepatan vaksinasi hingga penambahan tempat tidur dan pusat isolasi. “Insya Allah pertengahan minggu ini RS Lapangan akan diaktifasi. Minggu ini juga ada aktifasi pusat isolasi baru, kerjasama dengan IPB. Di asrama IPB. Serta membuat pusat isolasi berbasis masyarakat di wilayah-wilayah, kelurahan-kelurahan,” kata Bima Arya. (ryn)