Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Bogor Bakal Razia Apotek, Pastikan Ketersediaan dan Harga Obat Tak Melambung Tinggi

- Kamis, 8 Juli 2021 | 20:12 WIB
Ist
Ist

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satgas Covid-19 bakal melakukan razia ke apotek-apotek. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan obat dan harga yang dijual tak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat rapat koordinasi dengan para direktur RSUD dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk mengoptimalkan penanganan terkini Covid-19 di Aula Pendopo Bupati Bogor, Kamis (8/7). Menurut Iwan, ketersediaan obat penting untuk penanganan Covid-19. "Saya meminta Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor melalukan razia ke sejumlah toko obat untuk mengetahui harga eceran tertinggi dari obat, seperti yang sudah dilakukan pemerintah pusat. Ketersediaan obat juga penting untuk penanganan Covid-19 ini,” tegas Iwan. Ia juga meminta Satgas Covid-19 melakukan monitoring ketersediaan oksigen di Kabupaten Bogor. Caranya, dengan menyediakan Posko Pengendalian Oksigen Rumah Sakit yang berlokasi di gedung BPBD Kabupaten Bogor. “Segera bangun poskonya sebagai tempat sharing dan koordinasi untuk mendapatkan informasi. Karena ini darurat maka perlu ada posko dan bentuk tim monitoring ketersediaan oksigen Kabupaten Bogor,” pintanya. Untuk ketersediaan ruang rawat atau tempat tidur, berdasarkan hasil monitoring ke RS swasta di Kabupaten Bogor, Iwan mengaku semuanya sudah menyediakan kamar bagi pasien Covid-19 lebih dari 30 persen. Bahkan, ada yang sudah 50 persen sesuai perintah yang diberlakukan. Di samping ketersediaan tempat tidur, kebutuhan tenaga kesehatan menjadi bahasan dalam rapat koordinasi ini. menurutnya, tenaga kesehatan menjadi ujung tombak dalam mendorong kesuksesan pananganan Covid-19. Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan, Iwan meminta agar tenaga kesehatan di 101 Puskesmas yang ada dilibatkan untuk membatu bertugas di rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. “Optimalkan tenaga kesehatan yang ada di 101 Puskesmas. Saya minta puskemas perbantukan nakesnya karena situasi darurat tidak mungkin rekrut yang baru. Tugas kami menjamin keselamatan dan masyarakat Kabupaten Bogor,” tandas Iwan. (fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X