Senin, 22 Desember 2025

Ini Penyebab Pengusaha Bus Wisata Bakal Gelar Konvoi Keliling Bogor Sambil Kibarkan Bendera Merah dan Putih

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 19:58 WIB

METROPOLITAN.id - Ketua PPTB, Anwar Mahadat mengaku, ada beberapan poin penyebab sehingga pihaknya bakal menggelar aksi konvoi sambil mengibarkan bendera merah dan putih keliling Bogor Raya. Menurutnya, salah satu diantaranya yakni pihaknya ingin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tahu bahwa pengusaha bus ini sudah dua tahun tidak diperhatikan pemerintah. "Kita ingin dikenal, sudah dua tahun kita itu tidak dinekal sama Dishub. Padahal kita uji KIR selama ini kan ke mereka," kata Anwar Mahadat usai menghadiri audiensi bersama jajaran Pemkot Bogor dan Polresta Bogor Kota di Disparbud Kota Bogor pada Kamis (5/8). "Terus pemberian bansos ke awak bus itu hanya diberikan pas lockdown (penerapan kebijakan Covid-19) pertama saja. Kalau PSBB sama PPKM tidak ada, apakah menghilangkan bantuan itu," sambungnya. Belum lagi, dilanjutkan dia, saat ini pihaknya tengah dipusingkan dengan biaya cicilan perbulan yang harus ditanggung di tengah penghentian operasional imbas kebijakan Covid-19. Dimana, kendaraan bus yang belum lunas terancam ditarik leasing. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah agar mengeluarkan kebijakan stimulus agar leasing mau memberikan keringanan biaya cicilan bagi para pengusaha. "Jadi kita bukannya tidak mau bayar ya, karena kondisi sekarang tidak jalan, mau bayar gimana. Kami minta kebijakan stimulus leasing agar ada penundaan (pembayaran cicilan)," ucap dia. "Kalau mobil kita ditarik oleh matel jadi keributan, terus aset kita itu aja (kendaraan), terus nama kita udah jelek di BI checking," lanjutnya. "Kita juga sudah tidak bisa menambah mobil lagi, hanya bisa mempertahankan unit itu, makanya kita minta kebijakan atau penundaan pembayaran," ujarnya. Tak sampai itu, disambung dia, harga beli unit bus saat ini turun secara drastis sehingga menyebabkan kerugian bagi para pengusaha bus wisata, khususnya Perusahaan Otobus (PO). "Harga mobil turun drastis 50 persen, yang tadinya seharga Rp1 miliar sekarang Rp500 juta. Sedangkan hutang kita saja dari Rp500 juta itu tidak tertutup. Jadi untung buat pihak leasing, tidak untung buat kita," bebernya. "Boleh saja ditarik, tapi balikin dp yang sudah kita keluarkan, gak apa-apa angsuran hangus juga. Rata-rata dp kita itu Rp500 juta," lanjut dia. Dituturkannya, kesulitan di tengah kebijakan Covid-19 yang melarang wisata beroperasional ini bukan hanya dirasakan dirinya. Melainkan, dari sembilan PO yang ada di PPTB saja, semuanya merasakan hal yang sama, belum lagi pengusaha-pengusaha bus wisata lainnya. "Kalau di grup kami di PPTB dari 9 PO itu ada 178 bus, rata-rata per-PO punya 15-30 unit bus," bebernya. "Semuanya sama mengalami krisis yang sama, cuma ada beberapa kendaraan yang sudah lunas juga, tapi lebih banyak yang belum lunas," sambung dia. Meski demikian, Anwar Mahadat merasa bersyukur walaupun aksi konvoi ini belum terjadi, pemerintah sudah merespon tuntutan pihaknya dengan cara mengundang audiensi. "Kita bersyukur meski belum ada kejadian konvoi, permintaan kita sudah didengar pemerintah, jadi ada respon audiensi seperti ini," tuturnya. "Minggu depan juga kita akan melakukan audiensi di Pendopo sama Bupati dan Polres Bogor," kata dia. "Tetap jadi (aksi konvoi). Tapi setelah PPKM selesai nanti," tandas Anwar Mahadat. Sebelumnya, Pengusaha Pariwisata Transportasi Bogor (PPTB) berencana menggelar aksi konvoi sambil mengibarkan bendera merah dan putih keliling Bogor Raya. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena merasa dianaktirikan selama pandemi Covid-19. Rencananya, ratusan kendaraan baik bus besar, mobil elf hingga mobil rental dari 32 Perusahaan Otobus (PO) yang ada di wilayah Bogor akan turun dalam aksi tersebut. "Rencana ada 32 PO. Satu PO (menurunkan) dua unit bus, jadi total ada 64 bus. Belum (lagi) mobil kecil seperti elf, mobil rental, ya sekitar 100 lebih lah," kata Ketua PPTB, Anwar Mahadat kepada wartawan, Kamis (5/8). Menurutnya, aksi konvoi keliling Bogor sambil mengibarkan bendera merah dan putih itu akan dilakukan setelah masa PPKM level 4 nanti. "Setelah PPKM selesai. Berhubung ada PPKM kita reschedule (jadwal ulang)," ucapnya. "Tadinya (rencana awal) mau minggu-minggu ini (melakukan konvoi)," sambung dia. (rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X