METROPOLITAN.id - Aliran Sungai Cidangder, Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor kembali meluap. Akibatnya, Kampung Kadaung porak poranda dihantam banjir bandang, Senin (9/8) malam. Informasi yang dihimpun, sejak sore hari sekitar pukul 18.00 WIB, wilayah tersebut diguyur hujan deras. Dua jam kemudian, tanggul mulai jebol. Air meluap dan menghantam rumah warga. Sedikitnya, ada 40 rumah warga yang terdampak banjir. Satu pesantren juga dikabarkan ikut terdampak. Saat ini, warga sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur yang ikut terbawa banjir. Warga juga mulai memilah perabotan yang masih bisa diselamatkan. Camat Cigudeg, Pardi mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayahnya setelah Maghrib. Akibatnya, luapan air yang luar biasa masuk ke rumah warga. Pardi mengakui ada beberapa titik kerusakan seperti tanggul, sehingga mengakibatkan air menerjang rumah warga. "Akibat curah hujan yang tinggi, debit air sungai tidak tertampung dan meluap hingga masuk permukiman warga," ujar Pardi, Selasa (10/8). Tiga bulan lalu, tepatnya pada 17 Mei 2021, Kampung Kadaung juga porak poranda dihantam banjir akibat jebolnya tanggul karena tak mampu menahan debit air. Usai banjir kala itu, ia mengaku UPT Pengairan melakulan pengerukan untuk mengatasi pendangkalan yang juga diduga menjadi penyebab air sungai meluap. Namun karena hulu sungainya cukup panjang, Pardi menyebut banyak material-material yang terbawa dan terjadi pendangkalan lagi. "Akibat banjir bandang ini, dua desa yang terdampak yaitu Desa Rengasjajar dan Tegallegal. Mungkin Desa Batujajar sedikit terdampak, karena memang Sungai Cidangdeur melewati tiga Desa. Yang paling parah ini Kampung kadaung, ini yang masuk ke Desa Rengasjajar," katanya. Di Kampung Kadaung, Pardi menyebut ada sedikitnya 50 rumah yang terdampakĀ banjir bandang ini. Malam hari setelah air mulai surut, ada penghuni 30 rumah diungsikan. "Alhamdulillah pagi tadi sudah pulang lagi ke rumahnya masing-masing," bebernya. Saat ini, tenaga kesehatan puskesmas turun melakukan pemeriksaan kesehatan warga. Pardi juga mengimbau agar masyarakat waspada potensi banjir susulan. Tanggul atau TPT sendiri diakuinya baru akan dibangun 2022 mendatang, itu pun masih rencana. "Insyaallah tahun 2022 kita akan bangun TPT. Hal itu untuk memilih arus debit, sehingga kondisi bendungan yang sekarang ini bisa teratasi," tandasnya. (mul/c/fin)