METROPOLITAN.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengingatkan jajarannya untuk mengkaji lebih hati-hati rencana pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka terbatas. Hal itu ditegaskannya saat memimpin rapat 'Upaya Peningkatan Layanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Kabupaten Bogor Pada Masa Pandemi Covid-19 di Ruang Rapat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (27/8). Burhanudin menjelaskan, masih ada beberapa kecamatan yang pertambahan kasus covidnya masuk ke dalam 10 besar. Untuk itu, rencana pembukaan sekolah harus dikaji dengan hati-hati. "Kalaupun dibuka bagaimana Protokol Kesehatan yang akan dilaksanakan, minimal protokol 5M itu sudah standar. Kemudian jika ada anak diukur suhunya tinggi, langkahnya harus seperti apa, jadi harus paham. Karena dalam pelayanan publik, keselamatan manusia itu di atas segala-galanya," ungkap Burhanudin. Selain itu, ia meminta jajarannya melakukan pemetaan. Tiap sekolah harus memiliki data tentang kondisi Covid-19 di wilayahnyam “Hati-hati membuka sekolah di wilayah yang masih tinggi kasusnya. Saya minta ada semacam pemetaan wilayah. Misalnya sekolah A ini masuk kecamatan wilayah mana, kondisinya seperti apa, dan bagaimana cara menerapkan protokol kesehatannya,” tegasnya. Menurutnya, semua pihak harus bekerjasama untuk menentukan pembukaan sekolah ini, mulai dari Disdik dengan kepala sekolah, para dewan sekolah dan melibatkan juga orang tua siswa. Orang tua harus sama-sama bisa mengontrol anaknya. Harus mengetahui berapa jam mereka sekolah dan sampai jam berapa harus pulang ke rumah. Sebab, bisa saja mereka di sekolah tidak terpapar Covid-19, akan tetapi terpapar saat berkerumun dengan teman-temannya di luar sekolah atau di jalanan. “Jangan sampai nanti jika ada yang positif, menyalahkan sekolah karena dibuka. Karena dalam pelayanan publik, keselamatan orang yang utama, jangan sampai orang jadi korban karena kelalaian kita. Kita Insyaallah niatnya baik tapi jangan sampai hasilnya tidak baik, jadi rencana membuka sekolah harus betul-betul terukur,” terang Burhan. (fin)