METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengajukan bantuan keuangan (bankeu) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk merealisasikan pembangunan dua blok baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor pada tahun anggaran 2022. Namun, dari jumlah angka yang diusulkan sebesar Rp200 miliar, rupanya hanya disetujui sekitar Rp25 miliar. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Atang Trisnanto. "Untuk pembangunan dua Blok di RSUD Kota Bogor, usulan ke (pemprov) jabar bankeu-nya itu sekitar Rp200 miliar. Namun dalam KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara, red) yang diserahkan Pemprov Jabar ke DPRD Jabar itu hanya diakomodir Rp25 miliar," katanya saat ditemui Metropolitan di kawasan Jalan Sholeh Iskandar, Selasa (31/8). Menurutnya, angka tersebut sangat kecil dan tidak cukup untuk membangun dua blok baru di RSUD Kota Bogor. Untuk pembangunan satu blok saja, sambung dia, paling kecil butuh biaya sekitar Rp50 miliar. Alhasil, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan anggota DPRD Jawa Barat dari dapil Kota Bogor, yang ada di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat, agar mengupayakan bantuan keuangan untuk pembangunan RSUD Kota Bogor bisa disediakan. "Apalagi belajar dari pengalaman kita pada puncak pandemi lalu, kita sempat kewalahan dalam pelayanan kesehatan. Saya kira angka itu sangat kecil dan nggak cukup untuk bangun dua blok. Untuk bangun satu blok saja paling kecil butuh Rp50 miliar. Kita koordinasi dengan anggota DPRD kita di Jabar, mudah-mudahan di akomodir," jelas politisi PKS itu. Ia menambahkan, ketika diakomodir dengan angka jauh lebih kecil dibandingkan usulan, maka ada beberapa kemungkinan. Pertama dikembalikan atau mungkin dialihkan ke program lain. Sebab dari beberapa kali diskusi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, tak kurang dari 53 usulan pogram Kota Bogor yang diharapkan mendapat bantuan dari Pemprov Jabar. "Nah saya kira dengan angka kecil itu, apalagi ditambah posisi Kota Bogor yang strategis, di Jabodetabek yang jadi salah satu episentrum Covid, saya kira wajar harusnya pemprov (Jabar) memprioritaskan anggaran penanganan kesehatan di Kota Bogor. Salah satunya pembangunan RSUD," papar Atang. Di sisi lain, dengan kebutuhan anggaran yang besar, agaknya sangat sulit berharap pada APBD Kota Bogor. Kecuali dibangun satu-satu atau secara parsial, dengan perkiraan biaya Rp50 miliar. "Tapi perlu mengorbankan program lain yang dialihkan ke RSUD. Tapi kami lihat peluang bankeu itu besar, dari pusat juga besar. Sehingga pembangunan dengan anggaran besar kita usahakan dari transfer pusat atau bankeu Jabar," tuntasnya. (ryn)