Senin, 22 Desember 2025

Pekan Depan SMP di Kota Bogor Gelar PTM Terbatas, Pelajar Seminggu Dua Kali ke Sekolah

- Kamis, 2 September 2021 | 09:32 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan bakal kembali melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kembali pada pekan depan atau pekan kedua September 2021. Namun rencana uji coba ini hanya diterapkan bagi pelajar SMP Negeri di Kota Bogor. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi mengatakan, pelaksanaan PTM di Kota Bogor akan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan Instruksi Mendagri Nomor 38 Tahun 2021 terkait Level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurutnya, saat ini status Kota Bogor sudah masuk PPKM Level 3. Sehingga memungkinkan untuk dilakukan PTM terbatas 50 persen kapasitas siswa di sekolah, dengan durasi belajar mengajar dalam satu hari hanya 3 jam. "Lalu, dalam satu pekan itu hanya dua kali. Ya api tetap melihat dari kondisi kasus Covid-19. (Kalau terus melandai) bisa juga dilakukan lima hari dalam sepekan," katanya, Rabu (1/9). Pekan depan, sambung dia, akan mengulang kembali simulasi PTM yang sebelumnya sudah dilakukan Mei lalu. Namun dalam perjalanannya sempat dihentikan saat kasus Covid-19 tengah tinggi dengan adanya varian delta. "Jadi kita akan ulang simulasi kembali tahapan-tahapan yang diperlukan oleh sekolah. Paling tidak, sekolah harus membentuk atau mengaktifkan kembali Satgas Covid-19. Kemudian menyiapkan infrastruktur. Kita akan coba dulu di SMP negeri," tukas mantan kepala Bappeda itu. Selain itu, Hanafi juga mengaku sudah berkoordinasi secara internal dengan para pengawas mulai dari PAUD/TK, SD dan SMA meminta mempersiapkan sekolah dibawah binaannya untuk melakukan persiapan. "Besok (hari ini, red) kami juga akan berkoordinasi dengan pihak lain. Seperti KCD Jawa Barat untuk tingkat SMA dan MA di bawah Kementerian Agama," ujar Hanafi. "Targetnya di minggu kedua September. Kita persiapkan dulu. Kemudian nanti kita laporkan ke ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor rencana kebijakannya seperti apa," jelasnya. Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa vaksin bukanlah syarat utama PTM, namun sebagai upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan sasaran pelajar 12-17 tahun untuk membentuk Herd Immunity atau Kekebalan Komunitas. "Yang jelas syarat utama itu, orang tua harus mengizinkan anaknya untuk PTM di sekolah dengan prokes. Jika tidak diizinkan orang tua, Disdik meminta sekolah tetap menyiapkan secara daring, walaupun masih banyak terkendala. Pastinya daring tetap dilaksanakan," paparnya. Ke depan, kata dia, Kota Bogor bakal menerapkan sistem pembelajaran secara hybrid learning, yakni secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan). Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan uji coba atau simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bakal dilangsungkan dalam waktu dekat. Di mana jenjang pendidikan yang disebut paling siap yakni tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Bima Arya, dalam beberapa hari kedepan sekolah akan mulai dibuka melalui uji coba PTM. Pihaknya sedang mematangkan jadwal dan mempercepat proses yang ada. Untuk sekolah yang akan mulai dibuka, sambung dia, hanya sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen. “Beberapa hari ke depan (dibuka), sekarang sedang disusun jadwalnya, sedang dipercepat dulu. Kita akan izinkan buka untuk sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen dan kita akan mulai uji coba di beberapa sekolah yang sudah 100 persen. Artinya kalau yang sudah seratus persen bisa jalan,” katanya kepada awak media, Rabu (1/9). Sedangkan untuk tingkat sekolah yang akan dibuka, sambung dia, hanya siswa di tingkat SMP dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang setara. “(Jenjang yang dibuka) tingkat SMP dan SMA. Tapi yang SMA harus koordinasi lagi. Kalau tingkat SMP bisa langsung jalan,” ujar politisi PAN itu. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X