Senin, 22 Desember 2025

Kabar Baik, Bupati Bogor Naikkan Porsi Bonus Produksi PLTP Salak untuk Warga

- Kamis, 9 September 2021 | 09:51 WIB

METROPOLITAN.id - Kabar baik untuk warga yang tinggal di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak, Pamijahan, Kabupaten Bogor. Bupati Bogor, Ade Yasin menaikkan porsi bonus produksi dari yang sudah-sudah. Di era sebelum Ade Yasin, porsi bonus produksi besarannya 60 persen untuk pemerintah daerah (pemda) dan sisanya untuk masyarakat. Namun kini, Ade Yasin memberikan porsi terbesar untuk masyarakat. Dengan rincian, 70 persen untuk masyarakat dan 30 persen untuk warga. "Zaman sebelum saya itu, 60 persen (bonus produksi) untuk Pemda, sisanya masyarakat. Sekarang saya balik, 70 persen untuk masyarakat, 30 persen Pemda. Tapi 30 persen itu sebetulnya turun juga ke desa," kata Ade Yasan dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk 'Uji Aji Pancakarsa Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi' yang digelar Kelompok Wartawan DPRD Kabupaten Bogor di Cibinong, Selasa (7/9). Menurutnya, perubahan komposisi bonus produksi tersebut diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup) tahun 2021. Isinya, mengatur alokasi 70 persen bonus produksi untuk desa yang merupakan wilayah kerja panas bumi dari Star Energy Geothermal Salak (SEGS) dalam bentuk bantuan keuangan. Kemudian 30 persen dialokasikan untuk pemerintah desa. Sementara itu, Manager PGPA Star Energy Geothermal Salak, Nungki Nur Sasongko mengapresiasi langkah Bupati Bogor yang menempatkan porsi bonus produksi lebih dominan untuk warga. Nungki yang juga hadir dalam FGD tersebut meminta Bupati Bogor turut mengawasi alur distribusi bonus produksi hingga ke desa-desa. "Terima kasih ibu bupati. Harapannya bisa dibantu monitoring (alur distribusi bonus produksi)," ungkap Nungki. Nungki menjelaskan, SEGS kini tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi energi listrik menjadi 390 Megawatt (MW). Seban dengan sumur panas bumi yang ada saat ini, SEGS baru mampu memproduksi listrik sebesar 377 MW. Upaya peningkatan kapasitas produksi itu dilakukan dengan cara membangun Binary Geothermal Power Plant. Pengerjaannya ditaksir memakan waktu 18 bulan dengan melibatkan masyarakat sekitar PLTP Salak. Binary Geothermal Power Plant di Salak menggunakan teknologi brine heat recovery dengan cara mengoptimalkan produksi energi listrik dari panas yang masih ada didalam brine (air sisa dari proses produksi), sehingga energy panas yang ada didalam brine masih dapat dimanfaatkan. Nungki mengungkapkan, di era digital saat imi kebutuhan listrik akan meningkat. Untuk itu, dirinya memastikan bahwa SEGS komitmen memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, juga untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Lewat FGD tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor rembuk bareng pimpinan organisasi sektor ekonomi dan pihak-pihak terkait lainnya untuk bersama-sama mencari solusi percepatan pemulihan ekonomi. Sebab, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor sempat merosot dari 5,85 persen pada 2019, menjadi -1,17 persen di tahun berikutnya. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap lonjakan angka pengangguran dari 9,06 persen pada 2019, menjadi 14,29 persen di tahun berikutnya. Angka kemiskinan juga ikut melonjak dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada 2020. (fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X