Senin, 22 Desember 2025

Ngeri, Longsor Bikin Tanah Terbelah, Rumah Warga Ambruk

- Sabtu, 11 September 2021 | 11:05 WIB

METROPOLITAN.id - Longsor diarea sekitar tambang di Kampung Ciater, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, kembali terjadi, Jumat (10/9). Sejumlah rumah warga ambruk karena tanahnya terbelah akibat bergeser dampak dari longsoran. Informasi yang dihimpun, sedikitnya empat bangunan ambruk terbawa longsor. Di antaranya toko kusen, bengkel sepeda dan dua rumah wilik warga. Longsor juga memutus akses jalan yang menghubungkan tiga Kecamatan, yakni Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg dan Desa Dago Kecamatan Parungpanjang. Salah satu pemilik rumah, Marhamah mengatakan, longsor terjadi usai Maghrin sekitar pukul 18.00 WIB. Dirinya tak pernah menyangka longsor akan menggerus rumahnya hingga ambruk nyaris tak tersisa. "Selain rumah saya, ada juga rumah lain yang ambruk, satu toko matrial dan toko sepeda yang lebih dulu ikut terbawa longsor," ujar Marhamah, Sabtu (11/9). Pemilik Rumah lainnya, Jaenal Abidin menambahkan, saat kejadian ia melihat langsung saat detik-detik rumahnya terbawa arus longsor. Terlebih pada saat itu, ia sendiri sedang mengontrol bersama warga lainnya. Saat ini, sebagain warga sudah ngungsi ke rumah-rumah tetangga dan soudara terdekat. Sementara Jaenal memilih tinggal sementara di rumah kontarakan bersama istri dan anaknya. "Dari kejadian pertama, saya sudah ketakutan. Namun kejadian yang kali ini, saya malah lebih takut," ungkapnya. Sementara itu, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap masyarakat dan langsung mengungsikannya ke rumah kerabat mereka. "Longsoran itu dimulai pada pukul 16:00 WIB, Jumat kemarin. Bahkan tanah tersebut terus bergeser hingga pukul 20:00 WIB, hingga dua rumah ambruk,"tutur Adam.
-
Longsor kali ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, tebing di sekitar dengan ketinggian puluhan meter mengalami longsor, Selasa (3/8). Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan yakni Rumpin dan Perungpanjang terputus. Longsor diduga terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari belakangan. Kontur tanah di area longsoran juga diduga sudah labil karena aktifitas eksplorasi galian tambang di wilayah tersebut. “Tebing longsor berada di dekat area tambang PT. BSM dengan kedalaman sekitar 35 sampai 40 meter. Akibat longsor ini, jalan penghubung antara Desa Cipinang dan Desa Sukasari terputus,” ungkap mantan Ketua RW07 Desa Cipinang, Ahmad Nurhasan saat itu. Selain jalan desa yang terputus, longsor juga berakibat putusnya jalan produksi tambang yang biasa digunakan perusahaan PT BSM. Sejumlah warga pun mengungsi karena terdampak longsor. Bupati Bogor Ade Yasin pun langsung turun ke lokasi usai longsor terjadi. Ia geram dengan aktivitas penambangan di Desa Cipinang yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Ia lantas Ammeminta seluruh stakeholder bekerja cepat dalam menangangi longsor yang menyebabkan akses penghubung Rumpin dengan Parungpanjang lumpuh.
Ade Yasin juga meminta perusahaan tambang ikut bertanggung jawab atas longsor yang terjadi.
“Ini warga harus cepat direlokasi. Khawatir ada longsor susulan dan harus segera diantisipasi. Mereka (pengusaha tambang) juga harus tanggung jawab. Atau nanti saya minta evaluasi (izin) ke Gubernur Jabar,” tegas Ade Yasin saat meninjau lokasi longsor, Kamis (5/8). (mul/c/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X