METROPOLITAN – Warga Kota Bekasi diminta mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19. Sebab, selama kurun delapan bulan, pemerintah setempat mencatat kasus penyakit dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini mencapai ribuan kasus. Angka ini tergolong sangat tinggi dari tahun sebelumnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Vevi Herawati, memaparkan, data yang terangkum sejak Januari hingga Agustus 2021 mencapai 1.554 kasus. ”Hingga Agustus sudah mencapai angka itu, tahun sebelumnya 1.646 kasus (2020). Kemungkinan akan melebihi angka tahun lalu,” katanya, kemarin. Adapun dari 1.554 Kasus DBD yang ditemukan, sebaran kasus DBD pada Mei 2021 merupakan temuan kasus paling banyak yakni mencapai 471 kasus. Sedangkan untuk catatan kasus DBD yang paling terendah terjadi awal Januari 2021, yakni kasus DBD yang tercatat hanya 29 kasus. Untuk angka kematian kasus DBD, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat delapan kasus yang tersebar di 12 kecamatan. Kendati demikian, Vivi meminta masyarakat memperkuat pelaksanaan gerakan satu rumah dengan melibatkan segenap anggota keluarga untuk berperan sebagai Juru Pemantauan Jentik (Jumantik) di rumah masing-masing. Setelah itu pihaknya tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M, yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang pada lingkungan sekitar baik rumah, kantor, sekolah atau tempat-tempat umum. (oz/ tob/suf/py)