METROPOLITAN.id - Menambah produksi air bagi pelanggan di zona 1, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor bekerjasama dengan PT Unitex Tbk untuk mengelola Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dimiliki PT. Unitex Tbk, Jalan Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Fasilitas milik PT Untex itu disebut punya kapasitas 50 liter per detik dan akan diujicoba selama enam bulan. Hal itu diungkap Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Selama enam bulan lkedepan, pihaknya akan mulai meneliti dan menyesuaikan dengan WTP baru yang dimiliki PT Unitex. Untuk mengetahui kondisi air bakunya, kondisi WTP dan air yang akan di hasilkan seperti apa. "Dari situ kalau memang hasil kajian kami menguntungkan, kami akan tingkatkan dengan perjanjian kerjasama. Menginisiasi sama-sama. Awalnya, kondisi zona 1 sangat kekurangan atau defisit air. Setelah itu kami cari sumber yang memungkinkan, salah satunya kami dapat dari Unitex yang punya WTP, yang ingin dikembangkan tidak akan dipakai lagi. Kami kerjasamakan, dimulai menjajaki kesana," katanya kepada Metropolitan.id, belum lama ini. Ia menambahkan, menurut kajian internal perusahaan, WTP milik PT Unitex punya kapasitas 50 liter perdetik. Namun, Tirta Pakuan akan mengecek lebih lanjut kapasitasnya tetap atau kurang. Jika kurang dan ada yang harus diperbaiki, akan dimaksimalkan kebutuhan WTP-nya. Nantinya, WTP dari PT Unitex ini dikhususkan untuk pelanggan zona 1, yang akan terbagi dua yakni pelanggan sekitar Jalan Tajur dari Mal Boxies arah Sukasari dan sebelum PT Unitex menuju Rancamaya. "Jadi akan memudahkan buat pelanggan kami di sekitar zona satu ini, kan selama ini kekurangan terus, teriak terus, pasti sering kekurangan air. Hari ini kami punya dua solusi yaitu kami buat WTP di Rancamaya dan di Unitex," tukasnya. Sementara itu, Manager Umum HRD dan Personalia PT Unitex Tbk Sukoco berterimakasih setelah adanya MoU dari PT Unitex dengan Perumda Tirta Pakuan. Ia menjelaskan, selama 49 tahun PT Unitex mproduksi kain namun sejak September 2020 menutup dua departemen. "Untuk WTP, tadinya kami butuh 5.000 meter kubik per hari. Tapi saat ini kami hanya butuh 1.000 meter kubik karena dua departemen ditutup. Mudah-mudahan MoU ini, bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor dan bisa menjadi wujud Corporate Social Responsibility (CSR) bagi warga Kota Bogor agar hidup sehat dengan air bersih," ujarnya. Terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan bahwa Tirta Pakuan punya tantangan yang besar untuk tetap menjaga kualitas pelayanan. Tirta Pakuan pun dituntut bisa berkolaborasi agar tidak saja berpaku pada anggaran internal atau dari Pemkot Bogor. "MoU dengan PT Unitex, saya harap bisa lebih sama-sama di kelola untuk memaksimalkan kebutuhan pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan khususnya di zona 1," tuntasnya. (ryn)