METROPOLITAN - Sepuluh santriwati Majelis Taklim Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, menjadi korban pencabulan guru ngaji berinisial MMS (69). Salah satu korbannya adalah anak anggota Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok berinisial AE. Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan, mengatakan, dari pengakuan orang tuanya kejadian pelecehan telah berlangsung lama. Berdasarkan keterangan AE, kejadian berlangsung setelah acara Maulid 2020 dan ada juga yang terjadi pada Juni 2021. Anak AE yang berinisial SK (11) beberapa kali dicium guru ngajinya. ”Sekarang sedang menjalani visum di RS Kramat Jati. Kondisinya Alhamdulillah sudah membaik,” ujar Roy dalam keterangan tertulisnya, kemarin. Akibat pelecehan itu, banyak santriwati yang tidak mau mengaji lagi. Setelah didesak akhirnya mereka bercerita telah terjadi pencabulan oleh guru ngaji tersebut. Orang tua korban kemudian melaporkan kasus tersebut kepada Babinsa setempat. Kemudian dilakukan langkah pengamanan dengan membawa MMS ke Mapolres Kota Depok pada Minggu (12/12). Roy menambahkan, pada Senin (13/12) para korban telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. DKR Depok akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Ia juga meminta oknum tersebut ditindak tegas. ”Kami akan ikut mengawal kasus tersebut sebagai bentuk solidaritas kepada anggota DKR Depok. Kami juga berharap oknum tersebut diberikan hukuman setimpal,” tegasnya. (oz/tob/suf/py)