Senin, 22 Desember 2025

Kota Bogor Jadi Kota Termacet Kelima Se-Indonesia, Ketua DPRD Singgung Banyaknya Infrastruktur Transportasi yang Belum Tuntas

- Rabu, 12 Januari 2022 | 17:00 WIB
ILUSTRASI Kemacetan Kota Bogor. (Foto:Fadli/Metropolitan)
ILUSTRASI Kemacetan Kota Bogor. (Foto:Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Kota Bogor dinobatkan sebagai kota termacet ke-5 se-Indonesua dan nomor 821 kota termacet sedunia versi Inrix. Kota Bogor jadi kota termacet kelima setelah Kota Surabaya di posisi pertama, diikuti DKI Jakarta, Denpasar dan Malang. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menuturkan bahwa survei ini harus ditanggapi positif, sebagai kritik untuk melipatgandakan ikhtiar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Baik melalui program penataan sistem transportasi maupun program perbaikan jalur transportasi. "Saya melihat sudah ada keseriusan dalam hal membenahi transportasi publik. Seperti hadirnya Biskita dan juga pengaturan rute angkutan kota. Setidaknya ini membantu mengurai permasalahan kemacetan," katanya kepada Metropolitan.id, Rabu (12/1/2022). Namun, ia melihat masih ada beberapa hal lain yang belum tuntas dilakukan. Diantaranya revitalisasi terminal Bubulak yang kini kondisinya miris. Belum lagi rencana pembuatan terminal feeder di setiap batas kota dengan Kabupaten Bogor yang hingga saat ini belum berjalan. Padahal, kata Atang, keberadaan terminal sebagai Transit Oriented Development (TOD) sangatlah penting untuk mengatur jumlah angkutan publik di berbagai koridor. "Hal lain yang belum selesai dilakukan adalah perbaikan infrastruktur publik. Jembatan Otista sampai sekarang belum disentuh. Penyelesaian Jalan Regional Ring Road (R3) juga belum selesai," tegas politisi PKS itu. "Kami (DPRD, red) siap support dalam bentuk kebijakan anggaran untuk menyelesaikan masalah ini. Di APBD 2022 kita sudah sepakati anggaran penyelesaian Jalan R3," imbuhnya. Sehingga, kata dia, hasil survei tersebut harus disambut baik oleh Pemkot Bogor dengan meningkatkan kesungguhan dalam melakukan berbagai upaya dan inovasi program mengurai kemacetan di Kota Bogor. Sebelumnya, perusahaan analisis data lalu lintas, Inrix, meliris hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021. Lima kota di Indonesia rupanya termasuk sebagai kota termacet di dunia, salah satunya Kota Bogor. Kota Bogor menjadi kota kelima di Indonesia yang mendapat predikat kota termacet. Setelah Kota Surabaya di peringkat pertama, diikuti DKI Jakarta, Denpasar dan Malang. Sedangkan tingkat dunia, Kota Bogor ada di posisi 821 kota termacet seantero bumi. Wali Kota Bogor Bima Arya menanggapi hasil survei tersebut dengan santai. Buatnya, dengan hasil Kota Bogor ada di peringkat kelima kota termacet di Indonesia dan ke 821 se-dunia, hal itu merupakan hal baik. Sebab, sambung dia, pada 2016 lalu Kota Bogor pernah dinobatkan sebagai kota termacet di dunia versi Waze, sebuah komunitas aplikasi berbasis lalu lintas dan navigasi terbesar di dunia. “Tahun 2016, Waze menyatakan Kota Bogor itu kota termacet di dunia. Nah kalau hari ini peringkatnya sudah ke-821 di dunia, lalu kelima di Indonesia setelah kota-kota besar, berarti ada hal yang baik. Itu pertama,” katanya saat ditemui Metropolitan.id di DPRD Kota Bogor, Rabu (12/2/2022). Ia menambahkan, saat ini Kota Bogor sedang berproses menuju penyediaan transportasi terintegrasi yang ramah lingkungan serta nyaman. Salah satunya dengan reformasi angkutan kota menjadi bus. “Kedua, apapun itu, kita sedang berproses membenahi transportasi. Jadi kita lihat ada progres. Dan kita berharap tahun-tahun keedpan (peringkatnya) semakin membaik ya,” tandas Bima Arya. “Dan kita akan fokus betul tidak saja pada pengurangan angkot, tapi juga membangun sistem transportasi yang terintegrasi dan mengurangi beban di pusat kota,” imbuhnya. Dengan segala upaya yang ada, ia mengaku belum puas dan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. “Puas? belum lah, masih banyak PR-nya. Dan apapun hasil surveinya, ya buat kami ini satu data yang harus jadi rujukan dan bahan masukkan,” tukas politisi PAN itu. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X