METROPOLITAN.id - Diberbagai kesempatan Bupati Bogor Ade Yasin kerap menyampaikan keinginanya untuk membangun jalur Puncak 2. Hal itu seiring dengan kemacetan di jalur Puncak yang hingga saat ini belum bisa teratasi. Bahkan Ade Yasin mengaku telah menyiapkan lahan serta melakukan pembebasan lahan agar jalur Puncak 2 agar segera dibangun. "Puncak 2 itu tanahnya sudah siap, tinggal dibangun. Jadi tidak ada alasan lagi sebetulnya. Daerah Bogor timur ada Sukamakmur, Jonggol, dan lain-lain akan terangkat perekonomiannya," kata dia. Ia juga menyebutkan pembangunan jalur Puncak 2 bukan hanya terkait kepentingan pariwisata, melainkan masyarakat. Masyarakat diharapkan akan bisa berlalu lalang dengan lengang. "Tidak hanya kepentingan pariwisata, tetapi kepentingan masyarakat yang ingin pulang nyaman, karena di sana tidak hanya wisata, tapi penduduk Puncak yang hadir di situ," paparnya. Sebelumnya, Pemkab Bogor sedang melakukan membebaskan lahan sekitar 1,5 hektar untuk pembangunan jalur Puncak 2 sebagai akses keluar-masuk. “Dari data yang ada, rata-rata yang masih harus dibebaskan ke masyarakat sekitar 1,5 hektare. Lahan itu itu ada di sekitaran Sirkuit Sentul sebagai akses keluar-masuk,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika. Secara keseluruhan, jalur Puncak 2 diketahui membutuhkan lahan seluas 115 hektare, di mana 63 persen merupakan hasil hibah dari pemilik lahan, selebihnya memerlukan pinjam pakai kawasan kehutanan. Rencananya, Jalur Puncak Dua akan memiliki panjang 62,8 kilometer dan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama sepanjang 48,7 kilometer menghubungkan Sentul Bogor hingga Istana Cipanas, Cianjur. Kemudian tahap kedua sepanjang 18,5 kilometer menghubungkan Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor hingga ke perbatasan Karawang di Green Canyon. (mam)