METROPOLITAN.id - Kepala SDN Ciheuleut 2, Dedeh Faridah menyebutkan ada empat bangunan ruang kelas yang terimbas dalam bencana ini. Dua rusak berat dan dua lagi rusak ringan. "Total ada 4 yang terdampak. Dua kelas milik SDN Ciheuleut 2, dan dua lagi milik SDN Ciheuleut 1," kata Dedeh Faridah kepada wartawan, Senin (28/3). "Untuk dua bangunan yang rusak ringan itu terdampak bangunan yang ambruk. Karena khawatir, kita tidak gunakan untuk kegiatan belajar mengajar," sambungnya. Meski ada empat bangunan yang mengalami rusak, dijelaskan Dedeh Faridah, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dilaksanakan di lingkungan sekolahannya. "PTM tetap dilaksanakan, tapi kita gunakan ruangan yang di atas saja," ucap Dedeh Faridah. "Kita manfaatkan tiga ruang kelas secara bergiliran. Ada yang masuk dari pukul 07:00-11:00 WIB, 11:00-14:00 WIB dan 14:00-17:00 WIB," ujarnya. Sebelumnya, hujan yang melanda Kota Bogor pada Senin (28/3) dini hari menyebabkan dua sekolah ambruk. Dua sekolah itu yakni SDN Ciheuleut 1 dan 2. Informasi dihimpun, kejadian sekolah ambruk sendiri terjadi sekitar pukul 02:00 WIB. Di mana, saat kejadian kondisi tengah dilanda hujan deras. "Iya kejadian semalam. Atap ambruk akibat hujan deras," kata Danru BPBD Kota Bogor, Maruli Sinambela kepada wartawan, Senin (28/3). Menurutnya, dugaan sementara sekolah yang berlokasi di RT 6/8, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur itu ambruk akibat bangunan yang sudah rapuh. "Iya karena sudah rapuh. Ini kita sedang melakukan asesmen," ujar Maruli. (rez)