METROPOLITAN.id - Diawal Ramadan kali ini sejumlah bahan pokok memang mengalami kenaikan, begitu juga dengan harga komoditas yang lainnya yang ikut merangkak naik. Padahal jauh sebelum Ramadan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor getol menggelar bazar murah dan operasi pasar. Hal tersebut dilakukan untuk menekan kenaikan harga komoditas yang kerap terjadi diawal Ramadan. "Iya kita rutin menggelar bazar murah disetiap tahunnya. Karena dengan bazar murah ini juga kita bisa ikut menekan harga kenaikan harga komoditas yang lainnya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sigit Wibowo. Ia menjelaskan, sejumlah bazar murah sendiri diselenggarakan dibeberapa kantor kecamatan dan di kantor kelurahan seperti Karadenan, Pakansari, Pabuaran, Cibungbulang, Bojonggede dan Cisarua. "Kegiatan ini menindaklanjuti arahan ibu Bupati Bogor, untuk menjamin ketersediaan pangan pada bulan puasa," paparnya. Tak hanya menggelar bazar murah, Pemkab Bogor pun kerap melakukan sidak pasar melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin). Kepala Bidang Tertib Niaga Disdagin, Muhamad Iban mengatakan, sidak pasar ini untuk memantau baik itu harga atau ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Untuk harga telur, daging, ayam, gula, terigu dan kedelai mulai ada kenaikan sedikit. Namun untuk beras ada penurunan harga dalam seminggu ini. Jadi Insyaallah jelang bulan puasa ini aman, yang terpenting ketersediaan barangnya terjamin,” ujar Iban. Dalam hasil sidak yang digelarnya, Iban menyebutkan minyak goreng menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Bahkan pihaknya sudah mengajukan usulan berapa kebutuhan minyak curah dan minyak kemasan. Sampai saat ini baru ada satu pasar melaksanakan operasi pasar yakni di Citeureup. "Operasi berikutnya, kami masih menunggu dari pihak kementerian dan provinsi, karena semua pasar setiap hari sudah mengeluhkan ketersediaan minyak curah," ungkapnya. (mam)