METROPOLITAN.id - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng (Migor) senilai Rp500 ribu di Kota Bogor menuai persoalan dari warga Kelurahan Kebonpedes, Kecamatan Tanahsareal. Musababnya, warga merasa kesal karena dipaksa membeli beras dan migor senilai Rp175 ribu di lokasi pembagian. Informasi dihimpun Metropolitan.id, persoalan ini bermula saat ratusan warga Kelurahan Kebonpedes yang masuk ke dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengantre penyaluran BLT Migor di Balai RW 02 Kebonpedes, Jumat (15/4). Kemudian, mereka di data dan langsung menerima uang senilai Rp500 ribu dari perwakilan PT Pos Indonesia. Namun, saat hendak pulang melewati pintu belakang, langkah mereka terhenti di salah satu meja yang sudah disiapkan. Di situ, warga diminta untuk membeli beras seberat 10 kg dan minyak goreng kemasan seberat dua liter dengan total biaya sebesar Rp175 ribu. Beberapa warga ada yang menolak, namun mereka tetap diwajibkan membeli karena keputusan ini berlaku bagi semua KPM yang menerima BLT Migor. "Kita dicegat harus beli beras sama minyak harga 175 ribu. Harus beli disitu," kata seorang penerima manfaat yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan, Jumat (14/4). "Kalau harga lebih murah sih ga apa-apa, ini harganya lebih mahal. Itu mah kaya beras kalau pembagian PKH," tandasnya. (rez)