METROPOLITAN.id - Badan Pangan Nasional (BPN) bersama Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food Food and Agriculture Organization (FAO) menggelar peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS) Tahun 2022 di IPB International Convention Center, Selasa (7/6). Dalam acara yang mengangkat tema 'Safer Food, Better Health' itu, Badan Pangan Nasional juga mengajak masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan bagi kesehatan manusia. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini semua pihak sudah seharusnya aktif dan berkolaborasi dalam upaya menjaga keamanan pangan. "Keamanan pangan adalah share responsiblity, sehingga pada gelaran peringatan Hari keamanan pangan Sedunia kali ini saya mengajak kita semua yang bergerak di bidang pangan untuk mengambil peran pada bidang tugasnya masing-masing dalam mewujudkan keamanan pangan karena 'Food safety is everyone’s business',” ujar Arief, Selasa (7/6). "Kami harap kegiatan ini dapat membuat awearnes (kesadaran) soal kemaanan pangan. Jadi produk pertanian khususnya yang segar, memang kita mengimbau untuk diregistrasi," katanya. Adapun, dijelaskan Arief, rangkaian kegiatan HKPS 2022 meliputi pembukaan, seminar keamanan pangan dan pameran. Menurutnya, seminar keamanan pangan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai keamanan pangan sesuai dengan kondisi terkini. Hal senada juga diungkapkan, Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal. Ia mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran pangan yang aman untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Tidak hanya kesehatan fisik saja, tetapi juga hewan dan lingkungan. “Kita harus ingat bahwa tidak ada ketahanan pangan tanpa keamanan pangan. Hanya ketika pangan aman, itu akan memenuhi kebutuhan nutrisi dan membantu kita hidup aktif dan sehat serta anak-anak tumbuh dan berkembang,“ ungkapnya. Dengan perkiraan 600 juta kasus penyakit bawaan makanan setiap tahun di dunia, makanan yang tidak aman merupakan ancaman bagi kesehatan dan ekonomi manusia. Secara tidak proporsional, sambung Rajendra dapat mempengaruhi orang-orang yang rentan dan terpinggirkan, terutama perempuan dan anak-anak, populasi yang terkena dampak konflik, dan migran. Disisi lain, diperkirakan 420.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun setelah makan-makanan yang terkontaminasi. Lalu, anak-anak di bawah usia 5 tahun membawa 40 persen dari beban penyakit bawaan makanan, dengan 125.000 kematian setiap tahun. Besarnya beban kesehatan masyarakat akibat penyakit bawaan makanan sebanding dengan malaria atau HIV AIDS. "Lebih dari 200 penyakit disebabkan oleh makan-makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit atau zat kimia seperti logam berat," ucapnya. Dalam momentum HKPS tahun ini juga digelar pameran produk-produk pangan yang sudah memiliki izin edar/sertifikat keamanan pangan. Sebanyak 32 stand yang akan diisi oleh Kementerian dan lembaga seperti OKKP Badan Pangan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan. Selain itu, pameran juga diikuti oleh BUMN Holding Pangan ID FOOD, perusahaan impotir yang telah memperoleh ijin edar pangan segar serta dinas pangan provinsi seluruh Indonesia. Pada stand pameran juga terdapat klinik keamanan pangan yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mendapatkan edukasi mengenai sertifikasi keamanan pangan. Pembukaan HKPS dan seminar keamanan pangan dihadiri oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad yang hadir secara daring. (rez)