Selasa, 28 Maret 2023

Akses Menuju RSUD Parung Masih Terkendala Jalan, Pemkab Siapkan 3 Opsi

- Rabu, 15 Juni 2022 | 15:26 WIB
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan saat meninjau RSUD Parung, Selasa (15/6).
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan saat meninjau RSUD Parung, Selasa (15/6).

METROPOLITAN.id - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina meninjau langsung gedung RSUD Parung, Rabu (15/6). Iwan ingin memastikan rumah sakit di Utara Kabupaten Bogor tersebut bisa mulai beroperasi akhir tahun ini. "Kita kan berharap rumah sakit Utara iniĀ  mudah-mudahan di akhir tahun sudah bisa beroperasi, walaupun sifatnya hanya rumah sakit rawat jalan dulu, tapi ada dokter-dokter spesialis. Tapi untuk rawat inap belum, karena belum ada gedung rawat inap," ujar Iwan. Yang jelas, ia ingin pelayanan dasar untuk warga sekitar bisa terlayani dulu dengan kualitas pelayanan maksimal. Nantinya, RSUD Parung akan dilengkapi dokter spesialis, kebidanan, hingga penyakit dalam meski belum ada rawat inap "Minimal pelayanan dasar untuk warga sekitar Utara ini bisa terlayani dengan kualitas pelayanan maksimal, walaupun tidak di rawat inap," ungkapnya.
-
Kondisi gedung RSUD Parung Kabupaten Bogor, Rabu (15/6). (Foto: Arifin/Metropolitan) Secara keseluruhan, kondisi bangunan gedung sudah nyaris 100 persen rampung. Tinggal pengisian mebeler dan alat kesehatan serta penunjang lainnya yang akan mulai diisi dalam waktu dekat. Iwan membeberkan, yang masih menjadi kendala adalah akses jalan utama menuju rumah sakit. Menurutnya, jalan yang ada saat ini merupakan milik pengembang atau pihak swasta. "Nah jalan ini kewenangannya bukan Dinkes ya, tapi harus dari Pemkab langsung. Karena lahan ini masuknya fasum, milik PT," terang Iwan. Untuk menyelesaikan kendala tersebut, Pemkab Bogor setidaknya menyediakan tiga opsi. Pertama sewa, kedua pinjam pakai dan ketiga dibeli Pemkab Bogor. Iwan juga optimis kendala ini bisa selesai dalam waktu dekat. Pihaknya juga akan membuka komunikasi dengan pemilik jalan. "Intinya jangka pendeknya kita ingin jalur Cogrek ini dibangun, tapi kita ingin kepastian status tanahnya. Statusnya masih dimiliki PT. Apakah akan diserahkan kemudian pemda yang bangun, kalau begitu kan bagus. Cuma alas haknya harus jelas dulu. Kalau memang sewa ya kita bayar, bisa juga pinjam oakai, atau beli. Ada tiga opsi itu," bebernya. Di tempat yang sama Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina juga optimis RSUD Parung bisa mulai beroperasi akhir tahun ini. Untuk kebutuhan SDM, pengoperasian awal RSUD akan dibantu tenaga kesehatan dari RSUD-RSUD yang ada di Kabupaten Bogor. Sedikitnya, untuk mulai beroperasi dibutuhkan 80 tenaga kesehatan. "Untuk spesialis kita akan dibantu teman-teman dari RSUD, spesialis dasar dulu, seperti penyakit dalam, anak dan bedah. Kita butuhkan sekitar 80 tenaga kesehatan. Kita upayakan bisa melayani masyarakat. Sambil berjalan. Yang jelas semua punya keinginan melayani," tandasnya. (fin)

Editor: Arifin

Tags

Terkini

X